Bangkalan, maduracorner.com – Gerakan pemuda kabupaten Sumenep tampaknya gerah dengan fenomena maraknya praktik jual beli tanah yang dilakukan investor luar di wilayah mereka. Para pemuda yang tergabung dalam Pemuda Peduli Sumenep(PPS) pun mendesak agar pemkab setempatbertindak tegas atas maraknya fenomena ini.
Tidak hanya dalam wacana, gerakan mereka juga diwujudkan melalui aksi nyata seperti halnya melalui unjuk rasa di depan kantor pemkab kamis (14/7/2016) lalu.
Mereka pun menyampaikan beberapa tuntutan. Diantaranya, menghentikan danmengusir para investor asing dan harus ada transparansi perda khusus para investor yang akan membeli tanah di wilayah Sumenep.
“Saat ini pemkab kami nilai tidak tegas. Semisal lokasi wisata Pantai Lombang yang telah ditetapkan sebagai zona wisata sejak tahun 1990 lalu, kini malah ada tambak udangyang dikelola oleh investor asing (luar Sumenep)”,papar Abdillah, salah satu dedengkot PPS kepada maduracorner.com.
“Hal ini kami anggap langkah mundur pemerintah untuk membangun sumenep lebih baik ke depan”,sambungnya.
Abdillah menambahkan, gerakan mereka ini adalah bagian dari niat para pemuda untuk menjaga kedaualatan tanah Sumenep. Sebab hingga saat ini menurutnya, sudah ratusan hektar tanah yang telah terjual ke tangan investor sebagaimana yang telah berhasil mereka data. “Pemkab seakan tutup mataatas maraknya tanah yang telah dibeli oleh para invertor luar khususnya di bagian pesisir”,tuturnya. (kha/mad)
Penulis: Khalis Nur
Editor: Mamad el Shaarawy