Bangkalan, maduracorner.com – Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Bangkalan, Eddy Moeljono memilih menghindar saat ditanya para awak media berkaitan dugaan adanya pungutan liar (pungli) penerimaan peserta didik baru (PPDB) baik untuk tingkat SD, SMP, SMK dan SMA di Bangkalan.
“Tanya langsung kepada pimpinan SKPD-nya (Kepala Dinas Pendidilkan) kabupaten Bangkalan,” elak Sekda Bangkalan seraya menghindar dari kejaran awak media. Sekda mewakili Bupati Bangkalan pada acara Rapat Paripurna DPRD Bangkalan dalam rangka Penyampaian Nota Jawaban Bupati Bangkalan Atas Pemandangan Umum (PU) Fraksi dalam rangka pembahasan laporan pertanggungjawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD TA 2015 di gedung dewan, Senin (18/7/2016).
Orang tua murid mengeluh pada PPDB tahun ini. Salah satu satunya, Sugiyanto warga kelurahan Pejagan kecamatan kota Bangkalan yang merasa keberatan ketika anak sulungnya diterima di SMPN 1 Bangkalan. Dia diminta membayar Rp1.105.000 untuk membeli 1 setel baju pramuka, batik dan baju kaos olahraga. Padahal, menurut dia, biaya pembelian seragam tersebut tidak semahal itu.
“Itu tidak termasuk seragam putih biru yang harus kami beli sendiri,” keluh Sugiyanto.
Tidak hanya itu, pengeluaran lainnya juga masih ada. Seperti buku-buku pelajaran baru, suka tidak suka siswa harus beli di sekolah dengan harga yang ditentukan oleh sekolah.
“Kalau itu merupakan ketentuan sekolah, orang tua murid tidak bisa berbuat apa-apa. Kapan ya pungli di sekolah yang dikemas dalam bentuk beli seragam dan buku baru tidak ada lagi!” seru Sugiyanto.(yan)
Penulis : Yayan
Editor : Buyung Pambudi