1 Poin Dalam 3 Laga, Ada Apa Dengan PMU?

image
Busari, Gelandang Serang energik milik Persepam Madura United

Bangkalan, maduracorner.com – Persepam Madura United (PMU) hanya bisa memetik 1 poin dari 3 laga terakhir yang sudah mereka jalani. Yakni kalah 1-0 saat dijamu PSM Makassar, imbang 1-1 ketika menjamu Putra Samarinda serta kembali tumbang dengan skor 3-1 kala menjalani laga away dari Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo.

Padahal sebelum melakoni 3 laga tersebut, pihak manejemen dan supporter PMU optimis bahwa Fakhruddin dkk akan memetik minimal 4 poin dari hasil sekali menang (home) dan sekali seri saat away. Namun apa lacur, harapan tersebut gagal diwujudkan.

Memang banyak alasan dan fakta yang mengiringi kegagalan memetik poin maksimal sesuai yang ditargetkan pihak manejemen. Selain absennya sejumlah pemain pilar baik karena akumulasi kartu maupun cidera, kegagalan ini juga disebabkan hilangnya karakter dan semangat para pemain.

Hal ini nampak saat mereka melawan ketiga klub tersebut. Ketika bentrok lawan PSM dan Pusam, permainan Laskar Sapeh Kerap seperti tanpa tenaga. Mulai lini tengah yang tidak berfungsi dengan baik maupun amburadulnya koordinasi pertahanan.
 
Akibatnya, lini depan pun ikut macet. Silvio Escobar yang ditanam sebagai central forward tidak mendapat dukungan maksimal aliran bola dari lini tengah. Termasuk dari sisi sayap seperti yang biasa dilakukan Rossy Noprihanis. Pemain asal NTB tersebut malah lebih banyak turun membantu lini belakang.

Sementara ketika dijamu Persebaya hari jumat (29/8/2014) lalu, anak asuh coach Arcan Iurie tersebut sudah mulai bermain rapi. Terutama sektor tengah dan belakang. Gaya permainan satu-dua sentuhan kerap diperagakan Busari, Diego Fretes, Slamet Nur Cahyo maupun Rossy. Ini membuat lini depan yang dihuni Escobar menjadi lebih hidup. Begitupun di lini belakang. Eduard Valuta yang kembali main setelah sebelumnya absen, juga tampak solid bertandem dengan Fakhruddin.

Namun sayang, dinamisnya permainan ini hanya berlangsung dalam 45 menit pertama. Karena di babak II, mereka kembali bermain tidak sesuai skema yang dikehendaki pelatih.

Kelincahan pemain Persebaya mampu membongkar soliditas lini tengah dan pertahanan PMU. Para pemain Bajul Ijo seperti Manahatti Lestussen, Alfin Tuasalamony hingga Greg Nwokolo mampu meneror secara konstan. Akibatnya, para pemain PMU terlihat kelimpungan karena stamina yang mulai habis.

“Ini juga tidak lepas dari jadwal pertandingan yang terlalu mepet. Jeda antar 1 pertandingan ke pertandingan yang lain hanya 2 hari yang bisa kami pakai untuk istirahat”,ujar Basuki Rahmat, assisten pelatih PMU saat konferensi pers usai laga lawan Persebaya.

Nah, kini klub yang berkostum loreng merah putih tersebut akan menghadapi 2 laga home sekaligus pertandingan terakhir mereka di kompetisi ISL musim 2014 ini. Yakni menjamu Perseru Serui (1/9/2014) dan Persipura Jayapura (5/9/2014). Coach Arca Iurie tampaknya memiliki PR berat. Ia dituntut membenahi semua sektor dan mental para pemainnya. Terutama persoalan konsistensi permainan sepanjang 90 menit pertandingan.
 
Tuntutan sapu bersih ini tentu harus bisa diwujudkan. Mereka mesti bisa memanfaatkan momen dukungan langsung publik Madura dalam 2 laga tersebut. Yakni dengan menyapu bersih 6 poin tersisa. Bisakah? Kita tunggu saja!

Penulis: Mamad el Shaarawy

Pos terkait