Sumenep, maduracorner.com – Kondisi pelabuhan rakyat (pelra) Bintaro di desa Longos, Kecamatan Gapura, Sumenep cukup memprihatinkan. Tangkis laut yang hanya dibangun dari material pecahan batu dengan pemancang bambu seadanya, membuat batas pelra ini mudah ambruk.
“Padahal keberadaan pelra ini sangat vital. Karena menghubungkan daratan Sumenep dengan beberapa pulau di kabupaten ini. Seperti halnya Pulau Masalembu, Gili Genting, Sapeken maupun Pulau Kangean”,ujar Mohammad Ridwan, salah satu tokoh setempat, rabu (11/5/2015)
Dari pengamatan maduracorner.com, setiap harinya banyak perahu maupun kapal nelayan bersandar untuk mengangkut barang-barang keperluan rumah tangga. Termasuk bahan material bangunan yang diperlukan masyarakat di kepulauan. “Semisal batu bata, genting, keramik dan lain sebagainya”,jelas Ridwan.
Tokoh masyarakat sekaligus anggota BPD Desa Longos ini juga menuturkan, Pelra Bintaro sudah cukup lama dibiarkan begitu saja oleh pemerintah setempat. Meskipun sudah berkali-kali melakukan pengajuan, pihak pemerintah tetap tidak memberikan respon positif. “Ketidak pedulian pemerintah ini tentu sangat disayangkan”,tandasnya.
Meski begitu, warga sekitar tidak tinggal diam. Mereka seringkali melakukan perbaikan sendiri terhadap kerusakan yang ada di pelabuhan ini. Termasuk diantaranya penimbunan batas pelabuhan yang ambruk juga dilakukan sendiri oleh warga. (kha/mad)
Penulis: Khalis Nur
Editor: Mamad el Shaarawy