Hadapi Musim Kemarau | Oleh : Aryan
Maduracorner.com,Bangkalan – Dalam menghadapi pergantian iklim dari musim hujan ke musim kemarau pada tahun ini, Kecamatan Kwanyar saat ini tengah mewaspadai empat desa, yang kerap menjadi langganan kekurangan air bersih maupun untuk keperluan MCK. 4 desa itu diantaranya, Morumbuh, dusun Kwalas Desa Ketetang, Desa Batah Timur dan Desa Gunung Sereng. bersih maupun untuk MCK.
“Dusun Kwalas Desa Ketetang adalah dusun yang paling parah terkena bencana kekeringan dan kekurangan air bersih saat terjadinya peralihan dari musin hujan kemusim kemarau. Dari 3 sumur yang ada, satunya sudah mati atau tidak nyumber lagi,” ujar Camat Kwanyar, Anang Yulianto Hary.P melalui Sekcam Kwanyar, Ronny Sofiandri, Selasa, (10/6).
Tidak beda dengan Desa Morumbuh, Gunung, Sereng dan Batah Timur, kata Ronny, meski tidak separah Desa Ketetang, namun tetap mendapat perhatian tersendiri. Beberapa bantuan untuk meringankan beban kekurangan air pada saat musim kering memasuki pertengahan dan puncaknya. Bapak Bupati Bangkalan, RK.Muh.Makmun Ibnu Fuad beberapa waktu lalu telah memberikan bantuan melalui Dinas PU Bina Marga dan Pengairan untuk secara terus menerus mencari sumber mata air disertai membuat sumur bor dan sumur pantek yang disalurkan melalui pipa. Termasuk bantuan dari BPBD Bangkalan dan air bersih dari PDAM Bangkalan saat kekeringan melanda dan kemarau mencapai puncaknya. “Saat ini kami masih menunggu laporan dari para kepala desa (kades) yang berkaitan dengan kekeringan dan kekurangan air di desa masing – masing,” paparnya.
Sementara itu, pantau MC.com didesa Batah Timur, nampak beberapa warga sekitar sudah mulai mengambil air disumur bantuan Bupati Bangkalan yang jaraknya sekitar 300 meter dari pusat Desa Batah Timur. “Di sumur rumah saya, debit airnya sudah mulai berkurang pak, makanya saya ambil disumur desa bantuan Ra Momon,” pungkas Marsaid. (yan/shb).