85 Ribu Orang Belum Bisa Baca Tulis

Disdik gencarkan Program  KF di 18 kecamatan     | oleh : A.Shohib

 

Kadisdik bangkalan, Moh Mohni-foto : dokumen/MC.com
Kadisdik bangkalan, Moh Mohni-foto : dokumen/MC.com

Maduracorner.com,Bangkalan– jumlah masyarakat yang masih buta aksara pada saat ini jumlahnya mencapai 85 orang. Dari 18 kecamatan yang ada di kabupaten Bangkalan, jumlah buta aksara yang paling banyak adalah kecamatan Galis sebesar 18.800, disusul kecamatan Geger 15,401 orang dan kecamatan Klampis 10.875 orang. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Jumlah buta aksara di kabupaten Bangkalan sudah mulai menurun. “Kalau dulu jumhlanya ratusan ribu, sekarang Alhamdulillah sudah mulai ada penurunan,” kata Kepala Dinsa Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Moh Mohni melalui, Kabid, pendidikan luar sekolah Kesenian dan olah raga (Dilu seniraga), Achmad Mustakim, Minggu (6/9).

Dijelaskan dia, untuk terus mengurangi jumlah buta aksara, disdik tetap melaksanakan program keaksaraan fungsional (KF) yang dilakukan disemua kecamatan yang bekerjasama organisasi kemasyarakatan, seperti Fatayat, Aisyah dan PKK. “Jadi program KF ini menyebar hampir di semua desa,” jelas Achmad Mustakim.

Lebih lanjut Achmad Mustakim menjelaskan, hasil data dari Badan statistik pada tahun 2010, jumlah buta huruf di kabupaten sebesear 125 ribu lebih, namun ternyata data BPS itu salah dan dilakukan perbaikan. “Mungkin pada saat pendataan oleh petugas BPS, orang yang ngak punya ijasah dianggap ngak bisa baca tulis, padahal banyak yang seperti itu, akhirnya data BPS diperbaiki dan pada tahun 2013 jumlah buta aksara tersisa 85 ribu,” terangnya.

Anggota Komisi D DPRD Bnagkalan, Ismail Hasan mengharapkan agar jumlah buta aksara di kabupaten Bangkalan jumlahnya terus berkurang. “Saya harapkan kedepan jumlah buta aksara ini semakin berkurang,” kata Ismail Hasan

Sebab kata Ismail hasan program keaksaraan fungsional ini anggaran banyak  dari pusat dan propinsi. “Saya juga berharap program itu dilaksanakan, dan saya nilai, jumlah itu (85 ribu red) cukup tinggi. Saya harapkan pemerintah lebih banyak lagi program keaksaraan fungsional agar supaya masalah buta aksara ini bisa diatasi,” pungkas Ismail Hasan. (min)

Pos terkait