Sampang,maduracorner.com – Madura Development Watch (MDW) mendatangi kantor Dinas Pendidikan (disdik) Kabupaten Sampang di jalan jaksa agung suprapto, senin (02/03/2015) siang. Kedatangan mereka ini didasari adanya dugaan mafia pendidikan di Sampang.
Mafia yang dimaksud yakni adanya pungutan liar (pungli) di lingkungan disdik setempat. Belum lagi dugaan jual beli promosi jabatan. Berdasarkan hal ini, MDW menuntut Kepala Disdik Heri Purnomo turun dari jabatannya. Heri dinilai sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas persoalan tersebut.
Selain itu, MDW juga mendesak pencopotan Kepala Bidang Tenaga Pendidikan (Kabid Tendik) dan Bagian Mutasi Disdik Sampang. Mereka menuding, jabatan ini dipergunakan untuk memperjual belikan promosi jabatan.
“Ditahun 2013 ada sekitar 2600 guru penerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) dan Tunjangan Profesi G(TGP). Dari jumlah ribuan ini, kami menduga adanya pungli. Maka jika dijumlah, pungli tersebut bisa menghasilkan uang haram sebesar Rp 1,5 M”,ujar korlap MDW Tamsul di halaman kantor Disdik Kab Sampang.
Dugaan pungli lain, menurut mereka juga dilakukan oknum pada bagian operator kabupaten yang melakukan verifikasi data factual. Nilai pungli bervariasi antara Rp 25. 000 hingga Rp 100.000 perorang.
Tidak hanya dugaan pungli guru, jabatan kepala sekolah juga diperjual belikan. MDW menyatakan, seseorang harus menyetor uang partisipasi sebesar 12 juta hingga 15 juta jika ingin menjadi kepala sekolah SD negeri. Sementara untuk jabatan kepala sekolah SMP dan SMA negeri, nilainya lebih dari itu.
Sayangnya, Ka Disdik Sampang tidak berkenan menemui para aktivis MDW. Mereka pun membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan desakan dan tuntutan mereka ke awak media. (son/mad)
Penulis: S. Umar Al Farouq
Editor: Mamad el Shaarawy