Kiper PMU Alfonsieus Kelfan Bagian I | Oleh Mamad el Shaarawy
Maduracorner.com, Bangkalan – Sebagai klub promosi, Persepam Madura United (PMU) membuktikan dirinya bukanlah pelengkap dalam Indonesian Super League (ISL). Setidaknya itu dibuktikan sepanjang putaran I ISL musim 2013 ini. PMU mulai diperhitungkan setelah mampu mengalahkan beberapa klub dengan skuad menterang macam Mitra Kukar hingga mampu meraup 3 poin di kandang lawan. Yakni kala tandang ke PSPS Kampar Pekanbaru dan Persija Jakarta.
Salah seorang pemain yang menjadi bintang dalam laga-laga tersebut tentu saja sang kiper skuad yang berjuluk Laskar Sapeh kerap tersebut, yakni Alfonsieus Kelfan. Bahkan saat menghadapi Arema Cronous di Stadion Kanjuruhan Malang beberapa waktu lalu, Alfons menampilkan sejumlah penyelamatan gemilang. Coach Rahmad Darmawan (RD) selaku tactician Arema memuji Alfons setinggi langit. RD menjulukinya sebagai prajurit Angkatan Udara berkat aksi-aksi terbangnya saat menepis bola hasil tendangan pemain Arema.
“Alhamdulillah kalau penampilan saya dianggap bagus. Saya senang dengan pujian coach RD. Itu jadi pelecut agar saya bisa tampil lebih bagus lagi”,ujar Alfons kepada maduracorner.com, minggu siang (14/04).
Siapakah sesungguhnya Alfons? Pemain asal Nusa Tenggara Timur ini sebenarnya bukanlah pemain yang diplot sebagai kiper utama tim asuhan Daniel Rukito. Awalnya Galih Firmansyah-lah yang menjadi pengawal utama gawang PMU. Alfons pun lebih sering duduk manis di bangku cadangan kala timnya berlaga.
Namun seiring berjalannya waktu, Alfons mulai mendapat kesempatan mengawal gawang PMU. Dan secara perlahan namun pasti, kiper yang sudah hampir 4 tahun bersama PMU ini pun secara rutin menjadi kiper utama.
Dengan rendah hati, pemain yang masih betah melajang ini menuturkan, semua itu atas berkah sang kuasa. Selain tentu saja giat berlatih dan bekerja keras. “Kuncinya sholat malam dan rajin wirid (berdzikir). Karena hanya dengan do’a bisa merubah segala sesuatu dan menutupi kekurangan saya”,jawab Alfons saat ditanya resep dari penampilannya yang terus membaik.
Ia juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada Koko Sunaryo, mantan pelatih kiper PMU waktu di divisi utama tahun 2012 lalu. Menurut Alfons, Koko Sunaryo banyak memberikan masukan positif selain memberikan arahan selaku pelatih kiper. “Beliau yang mengajarkan saya agar senantiasa sholat malam dan wirid”,tutur pemain yang memutuskan menjadi muallaf sejak tahun 2010 tersebut.
Semangat dan kerja keras Alfons pun kini berbuah manis. Dari seorang kiper cadangan, kini menjelma menjadi kiper utama. Dari kiper yang tidak dikenal, kini menjadi kiper yang mulai familiar bagi pencinta sepakbola nasional. Alfons pun menjadi salah satu pemain kesayangan para supporter di Madura. Alfons, from zero to hero! (mad)