Maduracorner.com,Bangkalan- karena angin terlalu kencang, Pengelola Jembatan Suramadu terpaksa menutup jembatan terpanjang se asia itu selama 30 menit. Penutupan jembatan itu hanya untuk pengendara roda dua (R2). “Tadi jembatan kita tutup pada pukul 10.15 wib, jembatan kita tutup kira-kira sekitar 30 menit, karena anginnya terlalu kencang,” Jelas Kepala Ship Suramadu Gerbang Tol sisi Madura, H Sukiman, Kamis (10/01).
Dijelaskan dia, setelah dilihat dari alat pengukur angin atau Animo meter, ternyata pada pukul 10.15 wib, kecepatan angin mencapai 40 km/jam. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, jembatan kita tutup sementara khusus untuk roda dua, sementara untuk roda 4 masih aman,” terang Sukiman.
Lebih lanjut Sukiman menjelaskan, jika kecepatan angin masih 40 hingga 60 km/jam, maka penyeberangan jembatan Suramadu hanya ditutup untuk pengendara roda 2 saja, akan tetapi apabila kecepatan angin pada alat animo meter menunjukkan angka 70 km/jam, maka jembatan Suramadu akan ditutup total. “Kalau sudah menunjukkan angka 70 meskipun untuk roda 4 berbahaya, makanya akan kita tutup total,” tuturnya.
Ditambahkan Sukiman, seringkali, angin di pintu tol gate kencang, akan tetapi di atas jembatan tidak ada angin, begitu juga sebaliknya, kadang di pintu tollgate angin tidak kencang tapi di jembatan Suramadu angina sangat kencang sekali. “Jadi patokan kita ya alat pengukur angin animo meter ini, jadi penutupan jembatan ini berdasarkan pada alat ini,” tuturnya.
Sementara itu, Soleh, warga Bangkalan yang mau menyeberang mengatakan, jika melihat dari kecepatan angin, dirinya menghimabu kepada pengedara roda 2 untuk berhati-hati. “Saya saja menggunakan mobil, kecepatan anginnya sangat terasa sekali, apalagi bagi pengendara roda dua,” kata Soleh.
Dari pantauan Duta di jembatan Suramadu, paska ditutupnya jembatan tersebut, begitu dibuka masyarakat yang tergesa-gesa langsung melintas jembatan terpanjang itu, namun begitu sampai di bentang tengah, mereka ada yang behenti karena angin terlalu kecang.
Agar tidak terbawa angin, masyarakat yang nekat menyeberang itu harus bepegangan pada pagar jembatan Suramadu, apalagi barang bawaan yang mereka bawa mudah terbawa angin. (min).