AQ: “Jadi Wakil Rakyat Itu Punya Tanggung Jawab Moral Besar”

Manager PMU Achsanul Qasasi Saat Menggelar JJS dalam Rangka Launching Tim PMU 2014

Manager PMU Achsanul Qasasi Saat Menggelar JJS dalam Rangka Launching Tim PMU 2014

Berbeda Jika Hanya Jadi Anggota DPR Semata | Oleh Mamad el Shaarawy

Maduracorner.com, Bangkalan – Kurang lebih sebulan lagi masyarakat Indonesia akan menggelar pesta demokrasi. Pada awal bulan april 2014 mendatang, seluruh rakyat akan menggunakan hak pilihnya. Tak terkecuali masyarakat Madura yang terdiri atas empat kabupaten ini.
Mereka akan menentukan para wakil mereka di senayan untuk 5 tahun ke depan. Mulai dari kursi DPRD kabupaten, propinsi dan DPR RI serta DPD. Salah satu Caleg DPR RI dari dapil XI Madura yang cukup populer saat ini, Achsanul Qasasi (AQ) mengatakan, menjadi wakil rakyat bukan semata-mata prestise semata. Namun lebih dari pada itu, hal tersebut sebagai tanggung jawab moral baik sebagai individu maupun jabatan yang dipegangnya.

“Orang mengganggap menjadi wakil rakyat itu mudah. Padahal jika kita benar-benar melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai seorang wakil rakyat, amanah ini cukup sulit. Ada tanggung jawab moral dalam konteks jabatan ini. Baik tanggung jawab pada masyarakat yang sudah memilih kita maupun kepada Allah SWT yang memberi tanggung jawab besar tersebut”,terang AQ kepada maduracorner.com, rabu malam (05/3).

“Tanggung jawab tersebut akan menyita banyak waktu dan tenaga kita. Termasuk pikiran kita. Kalau tidak bisa me-manage dengan baik, kepala bisa pecah”,ujar AQ sambil tersenyum. “Namun berbeda halnya jika jabatan tersebut hanya sebagai status semata, yakni prestise sebagai anggota DPR”,tambahnya.

Laki-laki asal Lenteng, Sumenep, Madura ini menuturkan, banyak perbedaan dari kedua istilah tersebut. Yakni antara wakil rakyat dengan anggota DPR RI. “Kalau hanya menjadi ‘anggota DPR’, itu baru mudah. Anda tidak datang ke rapat, tidak bakal ada yang menegur keras. Anda lupa pada rakyat, tidak akan dipecat. Tetap dapat gaji”,terang AQ.
 
“Tapi kan tidak bisa begitu. Tidak bisa seenaknya meski menjadi pejabat negara. Seperti yang saya bilang, status ‘anggota DPR RI’ itu hanya sebuah status dari jabatan yang kita pegang. Tapi status sebagai ‘wakil rakyat’ adalah roh yang harus dijalani dari jabatan tersebut”,ujar AQ dengan mimik serius.

AQ menambahkan, pemahaman tentang tanggung jawab moral pada jabatan tersebut memang kembali pada diri masing-masing. Maka itu diserahkan pada setiap individu legislator terpilih. “Tapi yang pasti dalam pemahaman saya, kita dipilih oleh orang yang percaya bahwa kita memang dianggap bisa dipercayai. Maka sudah seharusnya kita menjawab kepercayaan itu sebagai wakil mereka. Yakni wakil rakyat”,pungkasnya. (mad)

Pos terkait