Manajemen PMU Resmi Ajukan Nota Protes | Oleh Mamad el Shaarawy
Maduracorner.com, Bangkalan – Kinerja buruk wasit ISL terus menuai sorotan. Sejak dimulainya kompetisi ISL musim 2014, korps pengadil lapangan tersebut memang menuai kritik bertubi-tubi. Salah satunya adalah wasit Bahrul Ulum yang mempimpin laga Persela Lamongan melawan Persepam Madura United (PMU), senin malam (10/4). Dalam laga tersebut, tuan rumah berhasil menang telak 3-0.
Dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Surajaya Lamongan ini, Manager PMU Achsanul Qasasi (AQ) menilai, kepemimpinan wasit Bahrul Ulum sangat buruk. Ia dituding terlalu berat sebelah. Sehingga menguntung Persela selaku tuan rumah pada pertandingan tersebut.
“Jika kekalahan itu berlangsung fair, maka kami akan menerima dengan lapang dada. Namun kali ini proses dari kekalahan itu rasanya tidak adil bagi kami. Anda lihat sendiri tadi bagaimana buruknya kepemimpinan wasit”,cetus AQ kepada maduracorner.com dengan mimik kecewa.
Menurut pria asal Sumenep Madura tersebut, kepemimpin buruk seorang pengadil lapangan akan sangat berpengaruh pada mental bertanding para pemain. Kondisi ini tentu akan sangat menentukan skor akhir sebuah laga.
“Wasit itu memang memiliki kekuasaan tak terbatas saat mempimpin pertandingan. Pada momen tersebut, ia bisa memberi hukuman serta merusak mental para pemain. Maka perlu seorang pengadil lapangan yang bertindak bijak dan fair sesuai aturan pertandingan yang sesungguhnya”,terang AQ panjang lebar.
Terkait hal ini, pihak manajemen PMU pun secara resmi mengajukan nota protes ke PT Liga Indonesia atas kepemimpinan Bahrul Ulum. “Selama ini kami cukup bersabar menanti perubahan dan perbaikan kinerja wasit. Namun malam ini buruknya kepemimpinan wasit sudah tidak bisa ditolerir”,ujar AQ.
“Catat, kami memang menerima kekalahan ini. Tapi dengan nota protes resmi agar PT Liga Indonesia dan korps wasit segera berbenah. Kemajuan sepakbola nasional juga sangat tergantung pada baiknya kinerja wasit”,pungkasnya.
Dari catatan yang ada sebagaimana yang dilansir Suara Merdeka, wasit Bahrul Ulum ternyata sudah mendapat kritik tajam sejak tahun 2011 lalu. Bahrul Ulum saat itu memimpin laga Divisi Utama antara Persiram Raja Ampat melawan PSIS Semarang di Stadion KM 16 Sorong Papua.
Ia menuai kecaman dari tim tamu PSIS. Pasalnya, dalam laga yang berkesudahan 3-2 untuk tim tuan rumah Persiram tersebut, Bahrul Ulum memberikan 2 kali hadiah penalti. “Kami tak hanya melawan 11 pemain lawan, tapi melawan 12 orang (wasit)”,kata Manager PSIS Teguh Setyono kala itu.
Kecaman tak kalah pedas dilontarkan pelatih PSIS Bonggo Pribadi usai laga. Ia pun sejak awal laga sudah mengingatkan para pemainnya agar mewaspadai kemungkinan non tekhnis yang bisa terjadi. “Sepertinya wasit memang tidak menginginkan PSIS mendapat poin dari laga ini”,tegas Bonggo Pribadi saat itu. (mad)