AQ: “Kita Mengusung Friendship in Football. No Anarchi!”

AQ: “Kita Mengusung Friendship in Football. No Anarchi!”

AQ: “Kita Mengusung Friendship in Football. No Anarchi!”

Friendship in Football Ala Madura | Oleh Mamad el Shaarawy

Maduracorner.com, Bangkalan – Persepam Madura United (PMU) akan menjalani laga away di kandang Arema Cronous di Stadion Kanjuruhan Malang. Pertandingan lanjutan kompetisi ISL ini akan digelar tanggal 10 april 2013 mendatang. Laga belum dimulai, namun suasana mulai memanas.

Kondisi ini disebabkan beberapa factor. Awalnya tersiar kabar, sesuai kesepakatan panpel Arema serta pihak kepolisian setempat, diputuskan bahwa supporter dari Madura yang hendak ke Malang dilarang memakai atribut. Alasannya pun terlalu mengada-ngada, yakni dikhawatirkan gerakan supporter Madura akan disusupi pihak ketiga untuk membuat kerusuhan di Malang. Sontak ini menimbulkan suara kontra di kalangan supporter Madura.

Bahkan Manager PMU Achsanul Qasasi pun ikutan bersuara. Menurut AQ (sapaan akrabnya), dengan aturan seperti itu, supporter Madura ibaratnya tamu yang disuruh masuk rumah orang dengan diam-diam bahkan disuruh menyamar pula.

“Sebenarnya dalam ilmu intelijen, semakin jelas identitas (atribut) seseorang makan semakin bagus penanganannya”,tutur AQ kepada maduracorner.com, jumat sore (05/04).

Belum reda pro kontra tentang larangan atribut ini, sebuah media lokal di Malang malah memberitakan tentang larangan yang lebih ekstrem. Yakni supporter Madura tanpa terkecuali dilarang datang ke Malang untuk mendukung PMU di kota apel tersebut. Kontan saja berita ini membuat elemen-elemen supporter di Madura kecewa berat.

Menanggapi hal tersebut, AQ menggaransi bahwa insyaallah supporter Madura tidak akan melakukan tindakan anarkhisme. Laki-laki yang juga anggota DPR RI tersebut bahkan menegaskan, jika suatu saat nanti Madura menjadi biang rusuh dan sumber masalah, menurut AQ lebih baik Madura tidak usah punya klub sepakbola lagi saja.“Prinsipnya, kita (Madura) mengusung friendship in football. Persahabatan dalam sepakbola. Tanpa tindakan anarkhi”,pungkasnya. (mad)

Pos terkait