Awal Ramadhan Beda

Kemenag Bangkalan Himbau jaga kerukunan I Oleh : A.Shohib

Maduracorner.com, Bangkalan – penentuan awal Romadhan pada bulan puasa tahun ini dipradiksi akan terjadi perbedaan antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Sesuai hasil hisab, ormas Islam Muhammadiyah akan mulai berpuasa pada hari Sabtu, sementara Pemerintah masih akan melakukan rukyatul hilal. Menanggapi akan terjadinya perbedaan awal Romadhan ini, Kantor Kementrian Agama Bangkalan menghimbau agar masyarakat tetap saling menghormati. ” Alat tinjaunya beda, hisab dengan rukyatul hilal, memang kemungkinan besar akan terjadi perbedaan awal Romadhan. mereka (Muhammadiyah) mempunyai pedoman sendiri-sendiri, bagi kami yang penting saling menghormati dan tidak perlu mengajak-ngajak orang lain,” terang Kepala Kantor Kementrian Agama Bangkalan, H Mu’arif Thantowi, Rabu (25/6)

Dijelaskan dia, untuk menentukan awal Romadahan ini, Kemenag Bangkalan tetap akan melakukan rukyatul hilal di pantai Gebang kecamatan Kota Bangkalan pada hari jumat (27/6) sore. “Tim kami tetap akan melakukan rukyatul hilal, tim dari Kemenag yang beranggotakan Lajnah Falaqiyah PCNU Bangkalan, Ahli hisab. Boska dan dari pondok pesantren akan merukyah,” jelas H Mu’arif Thantowi,

Lebih lanjut H Mu,arif Thantowi menjelaskan, dari hasil hisab yang dilakukan tim kemenag, posisi hilal 0,13 derajat hingga 1,56 derajat. “Minimal hilal itu bisa dilihat apabila posisi hilal 2 derajat, jika dalam hisab posisi hilal dibawah 2 derajat maka Ghairu imkan (bulan tidak bisa lihat),” terangnya.

Dikatakan Mu,arif Thantowi, untuk pelaksanaan rukyatul hilal dalam menentukan awal Romadhan ini, Kemenag Propinsi Jatim akan melaksanakan rukyatul hilal di dua tempat. “Untuk di jatim di pusatkan di dua titik yaitu pantai Gebang Bangkalan di pantai Tanjung kodok Lamongan,” tuturnya.

Kakanmenag Bangkalan mengharapkan, agar adanya perbedaan awal Romadhan ini tidak sampai terjadi perpecahan. “Karena kita sama-sama beriktiyar, makanya saya berharap adanya perbedaan ini tidak menimbulkan perpecahan, marilah kita saling menghormati hasil iktiyarmasing-masing,” pungkas Mu’arif Thantowi. (shb)

Pos terkait