Bangkalan,maduracorner.com – Bantuan pemerintah pusat untuk peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Bangkalan ternyata cukup besar. Yakni Rp 11,4 Milyar. Belasan milyar rupiah ini rencananya bakal segera digelontorkan kepada kelompok petani (poktan) Bangkalan dalam waktu dekat ini.
Dana yang berasal dari Kementerian Pertanian RI tersebut akan langsung dikirim ke rekening Poktan masing-masing. Namun begitu, dugaan penyalah gunaan terhadap bantuan ini masih besar. Salah satunya seperti yang dikhawatirkan Serikat Tani Mandiri (STM) Bangkalan. “Bantuan ini sangat rawan sekali dikorupsi karena tidak termaktub dalam APBD”,ungkap Humas STM, Nur Rahmad Akhirullah, selasa (3/3/2015) pagi.
Menurut pria yang akrab disapa Yoyong ini, dana yang digelontorkan tersebut merupakan alokasi dari dua program pusat. Yakni, Gerakan Penerapan dan Pengelolaan Terpadu dan Peningkatan Areal Tanam dan Peningkatan Indeks Pertanaman. Alokasi bantuan ini untuk penanaman kedelai dan jagung di Kabupaten Bangkalan untuk 15 kecamatan.
Lebih lanjut Yoyong menjelaskan, penanaman kedelai akan mendapat bantuan untuk total areal 5.500 hektare (ha). Sementara untuk jagung, Kab Bangkalan mendapat bantuan untuk lahan seluas 500 ha.
Maka dijumlah secara keseluruhan, dana bantuan penanaman kedelai dan jagung secara sebesar Rp 11,4 miliar untuk 2 areal lahan tersebut. “Peruntukannya untuk pembelian bibit, pupuk, dan pestisida. Disini ini disinyalir sangat rawan untuk dikorupsi”,tegas yoyong lagi.
Berdasarkan hal ini, STM Bangkalan mengajak berbagai pihak untuk ikut mengawasi pelaksanaan program bantuan tersebut. Pasalnya pola bantuan langsung dari pusat ini sangat rawan dikorupsi oleh pelaksana di lapangan. “Faktanya, kami sudah menemukan modus operandi korupsi bantuan pertanian ini pada tahun sebelumnya. Hal itu tak perlu terjadi lagi pada tahun 2015 dan tahun seterusnya”,pungkas yoyonk. (yan/mad).
Penulis: Aryan
Editor: Mamad el Shaarawy