Bappemas Konfrontir Temuan BCW Dengan Pedamping PNPM

Soal Proyek PNPM di Desa Lerpak Kurang valid    | Oleh : A.Shohib

 

Kepala Bappemas, Roosli S Hariyono didamping camat Geger, Agus saat menerima dau aktifis BCW-foto : A.Shohib/Mc.com BC
Kepala Bappemas, Roosli S Hariyono didamping camat Geger, Agus saat menerima dua aktifis BCW-foto : A.Shohib/Mc.com BC

Maduracorner.com,Bangkalan– kepala Badan pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) Bangkalan, Roosli S Hariyono mempertemukan aktifis Bangkalan Coroption wach (BCW) Bangkalan yang menyoal pengerjaan proyek PNPM di Dusun Tambeng desa Lerpak kecamatan Geger dengan Pendamping Lokal PNPM dan pendamping kecamatan proyek tersebut. “Kami hanya sebagai fasilitator, katanya BCW mendapat laporan dari masyarakat, jika pengerjaan proyek PNMP di kecamatan Geger ada masalah,” jelas Nono panngilan akrabnya Kepala Badan bappemas memulai pertemuan, di ruang kerja-nya, Jumat (20/9).

Pada kesempatan itu, Nono memberikan kesempatan kepada aktifis BCW, Mosleh untuk menyampaikan temuannya soal proyek PNPM di kecamatan Geger. “Silahkan disampaikan temuannya dari BCW,” kata Nono kepada dua aktifis BCW, Mosleh dan Norman Hidayat.

Dalam foruim itu mosleh menyampaikan laporan yang diterima dari masyarakat diantaranya masalah jalan yang diabngun loncat-loncat dan pengerjaan jalan terkesan seperti tambal sulam, serta tidak adanya papan nama dalam proyem tersebut. “Katanya Apel pak Berdi, proyek ini sudah 100 persen, tapi kenapa hasil pengerjaanya seperti tambal sulam,” kata Mosleh.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh aktifis BCW,
Pendamping local PNPM, H Rahmadiyan mengatakan, memang untuk papan nama baru saja di pasang, sebab anggaran untuk pembuatan papan nama masih diajukan. “Memang untuk papan nama di awal belum di LPJ-kan, tapi sekarang sudah ada,” kata Rahmadiyan.

Selain Rachmadiyan, Fasilitator kecamatan, M Ali menyanggah pernyataan dari aktifis BCW yang menyatakan pengerjaan proyek itu sudah 100 persen. “Kami baru mengerjakan proyek ini 40 persen, dan memang medannya  sulit, sementara perbaikan yang diloncakt-loncat itu dimaksudkan untuk droping material, kami sangat menyangkan kok bisa memvonis sudah 100 persen, dapat info dari mana ?,” katanya.

Setelah menerima penjelasan yang cukup gambling, akhirnya kedua belah pihak saling menerima. “Persoalan ini hanya mis communication saja,” pungkas Nono. (min)

Pos terkait