BEM Madura Raya Minta Kapolda Jatim Mundur dari Jabatannya, Ini Alasannya

BEM Madura Raya saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jatim.

MADURA, Maduracorner.com, – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Madura Raya kembali menyoroti tindakan aparat kepolisian yang diduga melakukan tindakan represif terhadap peserta aksi unjuk rasa Bem Madura Raya di depan Mapolda Jawa Timur.

“Pada 25 September kemarin disaat kita menyampaikan aspirasi di Depan Kantor Gubernur Jawa Timur mendapatkan perlakuan tidak berkemanusiaan kepada salah satu anggota kami dari BEM MADURA RAYA. Padahal saat itu kita tidak melakukan tindakan yang anarkis entah kenapa pihak kepolisian langsung menyerang, menghajar dan meringkus kami dengan seragam kebanggaannya sebagai pengamanan,” kata Koordinator BEM Bangkalan, Moh. Karror, Rabu, (05/10/22).

Bacaan Lainnya
umroh

Karror mengatakan, dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 13 sudah dijelaskan bahwasanya tugas pokok Polri adalah memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Tapi realita di lapangan, menurutnya, aparat tidak memberikan perlindungan sama sekali, tidak memberikan pelayanan baik. Bahkam sebaliknya, aparat keamanan terkesan membungkam dan mengupayakan bagaimana suara-suara jeritan rakyat ini tidak tersampaikan.

Atas peristiwa ini, pihaknya meminta Kapolda Jawa Timur untuk segera menindak tegas dan memecat oknum kepolisian yang melakukan tindakan represif. Dia mengatkan sudah ada sembilan Polri yang sudah dilakukan pemeriksaan.

“Besar harapan kami, kabar itu bukan hanya menjadi polarisasi bahasa dalam bentuk jawaban sementara akan tetapi betul-betul menjadi hal yang nyata serta bisa dipublikasikan dalam berbagai media  sehingga Mampu Mengembalikan Angin segar Kepercayaan Rakyat Madura Kepada Polda Jawa Timur,” ujarnya.

“Kami akan terus mengawasi dan mengkawal jalannya pemeriksaan ini, sejauh mana perkembangan penanganannya akan selalu kami pantau.

Jika Polda Jawa Timur tidak mampu menyelesaikan Polemik yang sedemikian, terlebih publik sekarang menyoroti Polda Jawa Timur Pasca tragedi di Kanjuruhan Malang maka sudah seharusnya Kapolda Jawa Timur turun dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban,” terangnya.

Sementara Koordinator BEM Sampang, Ali Topan, meminta Polda Jawa Timur agar  bertanggungung jawab terhadap tindakan represif anggotanya.

 “Kami tagih pemecatan oknum Polisi terhadap anggota kami. Jika tidak adil maka kami minta Kapolda segera mundur dari jabatannya. Karena sudah gagal dan tidak berhasil dalam melakukan pengamanan,” tegasnya.(red)

Pos terkait