Pamekasan, Maduracorner.com – Demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kantor DPRD Pamekasan berlangsung ricuh. Pasalnya keinginan mereka untuk memasuki kantor DPRD dihadang oleh barisan aparat kepolisian.
Aksi saling dorong pun tak dapat dihindarkan antara polisi dan mahasiswa. Namun aksi itu berhenti setelah polisi berhasil memukul mundur mahasiswa. Mereka pun memilih menduduki kantor DPRD.
Aksi itu mereka lakukan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Mereka meminta DPRD Pamekasan merekomendasikan penolakan kenaikan BBM.
Mereka akhirnya ditemui oleh beberapa anggota DPRD. Mereka yang menemui diantaranya adalah politisi PPP, Demokrat, PBB, PKS, dan Politisi partai gerindra. Mereka sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM.
“Kami dari fraksi merah putih yang didalamnya merupakan koalisi partai gerindra dan PDIP sepakat menolak kenaikan BBM,” kata Taufiqurrahman salah satu politisi partai gerindra.
Penulis : Fatahillah Kamali. Editor : Gebril Altsaqib