Kronologis Perampokan Berujung Maut | oleh : agus
Maduracorner.com, Bangkalan – Selain motif, kepolisian Resor Bangkalan juga mengungkap detil kronologis kasus perampokan yang berujung maut bagi Suci. Ternyata, tewasnya siswi salah satu MTs swasta di kecamatan Kwanyar itu bermula dari drama kencan buta dengan tersangka Mujib, yang tidak lain adalah pasangan kencan sekaligus ‘malaikat pencabut nyawanya’.
Sebagaimana diuraikan Kapolres Bangkalan, AKBP Endar Priantoro melalui Kasatreskrim AKP Mukhammad Lutfi, SH Kamis (9/5) siang tadi. Korban bernama Suci sedang merencanakan hang out malming (malam minggu) dengan tersangka Mujib. Dengan dalih membeli HP ke Bangkalan, korban mengajak teman sekolahnya berinisial QA. Dalam hal ini, QA tidak sadar bahwa itu hanya alih-alih Suci untuk memuluskan rencana ketemuan dengan pasangan kencannya.
QA yang nampak polos manut saja. Termasuk ketika ditengah perjalanan naik MPU, Suci tiba-tiba mengajaknya turun di Alas Kemarong desa Jenteh kecamatan Kwanyar. Ternyata di situ sudah ada Mujib (pelaku) bersama seorang rekannya berinisial I (tersangka yang lain). Selanjutnya, dengan mengendarai motor secara berpasangan, Suci dibonceng Mujib sedangkan QA dibonceng I , mereka melanjutkan perjalanan menuju kawasan kota Bangkalan,” jelas Lutfi.
Nah, sesampai di Bangkalan tepatnya di ring road, mereka kemudian bertukar pasangan, sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan. Namun kedua pasangan ini kemudian berpisah.
Seingkat cerita, QA dibawa Mujib ke jalan asmara (jalan sepi di dekat komplek Griya Abadi). Dalam suatu kesempatan keduanya turun dari motor, Mujib membujuk QA agar berbalik badan dengan alasan mau memberinya kejutan hadiah. Namun tiba-tiba, Mujib memukul kepala QA dengan kunci inggris. Seketika itu, QA terjatuh tak sadarkan diri.
“Setelah memastikan QA tak berdaya, Mujib langsung pergi,” urai Lutfi.
Setelah itu, masih menurut Kasat Reskrim, giliran Suci yang bakal ‘dikerjai’. Mujib berusaha menyusul I yang akan mengeksekusi target utama, yakni Suci. Sesampai di TKP areal persawahan Kwanyar, kedua pelaku melucuti paksa perhiasan dan barang berharga lainnya milik korban. Namun karena melawan, kedua pelaku terpaksa menghabisi nyawa korban.
“Korban dibawa ke tengah persawahan, lalu dirampas kalung dan anting-antingnya. Korban sempat melarikan diri, namun kembali bisa di kuasai oleh tersangka. Perlawanan itulah yang memicu tersangka Mujib nekad menggorok leher korban,” terang Lutfi.
Pasca aksi kejahatan itu, kedua pelaku langsung kabur keluar kota. Namun, Polres akhirnya berhasil mengungkap dan menangkap tersangka pembunuh Suci di bandara internasional Juanda surabaya, Kamis (9/5). (gus/krs)