Maduracorner.com,Bangkalan– Bisnis perumahan (property) di Kabupaten Bangkalan mulai menggeliat. Akibat semakin tumbuh pesatnya bisnis property tersebut, membuat lahan atau tanah di beberapa tempat strategis menjadi incaran dari para pengembang untuk dijadikan kawasan perumahan.
Adapun beberapa kawasan yang sudah mulai tumbuh perumahan, di antara yang berdekatan dengan akses tol Suramadu seperti di sekitar Kecamatan di kecamatan Burneh, Kota bangkalan dan kecamatan Socah. Hampir di sekitar kawasan tersebut, terdapat beberapa kawasan perumahan dengan harga yang cukup variasi.
Salah seorang pengembang Perumahan yang terletak di Jalan KH. Moch Cholil, Kecamatan Kota Bangkalan, Humron Maulana, menyatakan, ada beberapa kawasan strategis yang menjadi incaran para pengembang. Utamanya di sekitar akses tol Suramadu, baik itu sisi Kecamatan Burneh dan kecamatan Labang. “Ke depan pengembangan kawasan industri kan diprediksi ke arah Pulau Madura, sehingga untuk bisnis property dinilai cukup prospek,” ujarnya.
Humron menyatakan, untuk kawasan kota seperti di sepanjang ring road Halim Perdana Kusuma cukup laris manis juga. Sebab, di sekitar kawasan ring road telah berdiri pasar modern berupa Bangkalan Plaza, yang di dalamnya berisi tempat belanja modern juga (Hypermart dan Matahari).
Praktis, kondisi itu semakin membuat bisnis property tumbuh dan berkembang, karena banyak karyawan khususnya yang berasal dari luar kota butuh rumah atau tempat kos. Menurut Humron, dengan adanya kebutuhan rumah dan kos tersebut, menjadi daya tarik sendiri bagi pengembang untuk berburu lahan di sekitar Bangkalan Plaza.
“Jangankan di dekat Bangkalan Plaza, di perumahan saya saja baru buka sudah mulai banyak yang inden. Ini pertanda bisnis property mulai menggeliat,” terang Ra Humron sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, adanya geliat dan pertumbuhan bisnis property tersebut, secara otomatis juga berimbas pada harga jual tanah. Di mana, untuk kawasan sekitar akses tol Suramadu dan kota, yang lahan peruntukkanya buat perumahan, harga beli tanah bisa berlipat-lipat. “Kalau di kawasan kota, apalagi tempat strategis sudah sulit cari tanah seharga Rp 1 juta per meter per segi. Rata-rata sudah naik sampai dua kali lipat,” pungkas Ra Humron. (sdo/min)