Bupati dan PNS Lakukan Aksi Bersih-Bersih Di Pasar Anom Baru

Bupati dan PNS Lakukan Aksi Bersih-Bersih Di Pasar Anom Baru-foto: Teguh/MC.com

Bupati dan PNS Lakukan Aksi Bersih-Bersih Di Pasar Anom Baru-foto: Teguh/MC.com

Ribuan PNS Turun Ke Pasar I Oleh : Tegus S

Maduracorner.com,Sumenep – Sekitar empat ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada dilingkungan Pemkab Sumenep, dikerahkan untuk membersihkan reruntuhan pasar anom baru (PAB), pasca  kebakaran hebat, Rabu (5/3). Kegiatan bersih-bersih pasar yang dipimpin langsung oleh Bupati Sumenep, A Busyro Karim, tidak hanya diikuti kalangan PNS saja, melainkan juga diikuti TNI Polri, Satpol PP, serta Ibu-ibu PKK. 

“Kami melakukan pembersihan pasar , agar petakan kios dari masing-masing pedagang cepat diketahui, selanjutnya para pedagang bisa secepatnya membangun kiosnya kembali,” kata Bupati Sumenep, A Busyro karim.
 
Menurutnya, ratusan pedagang yang kiosnya terbakar tidak mau direlokasi ketempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah, mereka memilih menempati kiosnya yang terbakar dan akan membangunnya dengan biaya sendiri. Meskipun begitu para pedagang siap direlokasi, bila sewaktu-waktu pasar Anom baru akan dibangun oleh pemerintah.
 
“Ya mau gimana lagi, kalau pedagangnya tetap memaksa akan menempati kiosnya yang terbakar, dan mereka akan membangunnya kembali dengan biaya sendiri. Jika seperti ini, kita tidak bisa berbuat banyak, dan saya harap mereka mau direlokasi,” tandasnya.
 
Sementara itu, menurut Rasyid (32) salah seorang pedagang korban kebakaran PAB, dirinya tetap bersikukuh untuk tetap berjualan dibekas kiosnya itu. Selain tempatnya yang terdahulu cocok ditempati dagangannya, tempat tersebut sudah dikenal oleh pelanggannya, “Karena alasAn inilah kenapa saya enggan pindah ketempat lain. Pokoknya kami akan tetap  berjulan di bekas kios kami, meski biaya pembangunannya dengan biaya sendiri,” terangnya.
 
Hal senada juga diungkapkan H.Sura’ei (47), pihaknya mengaku tidak ikhlas jika harus pindah dari kiosnya, karena bekas kiosnya yang terbakar sudah dianggapnya sebagai lumbung pangan bagi keluarganya.

Tempat tersebut merupakan tempat menggantungkan kebutuhan hidup dalam setiap harinya, sehingga bila berpindah ketempat lain dimungkinkan pendapatannya akan berkurang dari sebelumnya.“Kalau untuk pindah ketempat lain kayaknya sih tidak mungkin, karena tempat ini sudah kami anggap sebagai lumbung pangan kami,”pungkasnya.(tgh/shb

Pos terkait