Wisata Reliji di Banjarmasin. I oleh : A.Shohib
Maduracorner.com,Banjarmasin– pukul 08.00 (Wita) pesawat Lion Air mendarat di Bandara Nasional Syamsuddin Noor Banjarmasin, saya tidak menyia-yiakan waktu, meskipun rasa penat sudah menggelayut di tubuhku,namun perjalanan terus saya lanjutkan dengan melakukan wisata reliji ke makam para wali yang ada di Banjarmasin antara lain: makam Syaih Abdulloh, Syaih Muhammad Arsyad AL Banjari di desa Kelampayan kabupaten Martapura dan Makam Zaini Abdul Ghoni (Tuan guru Ijai) di desa sekumpul kabupaten Martapura propinsi Kalimantan Selatan, sekitar 56 KM dari kota Banjarmasin atau sekitar 25 KM dari Bandara Syamsuddin Noor.
Perjalanan wisata reliji saya awali dari makam Syaih Abdulloh. Banyak orang yang tidak tahu ke makam syaih Abduloh ini, biasanya kalau ke Kalampayan Masyarakat hanya ziarah ke makam syaih Mohammad AL Banjari saja, jarak antara makam syaih Abdulloh sendiri sekitar 7 KM dari makam syaih Muhammad Arsyad Al-Banjari yang tersohor itu.
Padahal Syaih Abadulloh ini adalah ayah dari Syaih Muhammad Arsyad. “Kalau orang tidak tahu, memang hanya berziarah ke makam Syaih muhammad Arsyad saja,” kata Safri pemandu wisata reliji di Banjarmasin.
Saya manut dan mengikuti apa yang disampaikan oleh pemandu wisata itu, kemudian saya meneruskan perjalanan wisata reliji dengan berziarah ke makam guru ijai di desa sekumpul kabupaten Martapura Propinsi Banjarmasin.
Selama melakukan ziarah di makam para wali di Banjarmasin, saya menemukan adanya perbedaan tata cara berziarah ke makam para wali yang biasa dilakukan masyarakat di pulau jawa dengan masyarakat di pulau Kalimantan.
Perbedaan yang saya itu hanya sebatas baca,an baca,an yang dibaca ketika berziarah di makam para wali di Banjarmasin. “Ya kalau berziarah disini, bacaan bacaan yang dibaca ya ini,” kata juru kunci di makam guru ijai sambil menunjukkan bacaan surat surat dalam alqur,an yang ditempelkan di dinding makam wali tersebut. (min/bersambung)