Catatan perjalanan Wartawan MC.com Ke Banjarmasin Kal-Sel Bagian 4 (keempat)

Catatan perjalanan Wartawan MC.com Ke Banjarmasin Kal-Sel Bagian 4 (keempat)

pasar terapung yang merupakan wisata paling populer di Kalimantan Selatan

Pasar Terapung Yang mulai ditinggalkan I oleh : A.Shohib

Maduracorner.com,Banjarmasin– pada hari ketiga di Banjarmasin, saya mengunjungi pasar terapung yang merupakan wisata paling populer di Kalimantan Selatan. Setibanya di pasar ini, saya melihat adanya perubahan, kemungkinan Banyaknya pasar modern di kota Banjarmasin, nampaknya mulai menggeser budaya masyarakat di bumi Pangeran Antasri ini. Pasar terapung yang dulunya menjadi pusat pertemuan pedagang dan pembeli nampaknya sudah mulai di tinggalkan, para pedagang yang berjualan dengan menggunakan pasar terapung yang berada di desa Alalak Selatan kecamatan Banjarmasin Utara itu, kini jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Keberadaan pasar terapung itu saat ini hanya dijadikan simbul pariwisata Kalimantan selatan, tempatnya-pun sudah berpindah dari desa Alalak pindah ke sungai Barito yang membelah kota Banjarmasin tepatnya di kecamatan Banjarmasin Tengah berdekatan dengan kantor gubenuran.

Keberadaan pasar terapung di lokasi yang baru ini, saya melihat kondisinya sangat jauh berbeda dengan pasar terapung yang ada di Alalak. Para pedagang yang ada di pasar terapung di lokasi yang baru ini adalah para pedagang dadakan yang diundang ketika ada touris atau event event penting lainnya.

Begitu juga mereka yang berbelanja, hanyalah para wisatawan baik asing maupun domistik. Dan umumnya mereka berbelanja dari bantaran sungai Barito itu.

Berbeda dengan pasar terapung yang ada di desa Alalak, di lokasi tersebut para pedagangnya yang membeber dagangannya diatas perahu klotok dan mereka menjajakan dagangannya kepada para pekerja kapal pengangkut kayu maupun pekerja pengangkut batu bara yang memang banyak melintas di sungai yang ada di Alalak itu.

Saya sempat berbincang bincang dengan warga setempat, mereka sekarang lebih nyaman berbelanja di pasar yang ada di darat ketimbang berbelanja di pasar terapung, dan menurut mereka jumlah pedagang yang berjual di sungai barito dengan menggunakan perahu klotok juga banyak yang berpindah berjualan dipinggir-pinggir jalan. “Sekarang jalan jalan darat banyak dibangun oleh pemerintah, jadi lalu lintas darat lebih ramai dibanding lalu lintas di sungai,” kata warga Alalak. (min/bersambung)

Pos terkait