Anomali Cuaca Memperburuk Aktivitas Pelayaran | oleh : akhmad
maduracorner.com, Sumenep – Anomali cuaca yang tak kunjung berakhir kian memperburuk kondisi aktivitas di perairan Sumenep. Sejumlah kapal bahkan menghentikan sementara aktivitas pelayaran. Tak pelak, kondisi itu mengakibatkan ratusan penumpang yang akan menuju Pulau Kangean dan Masalembu serta berbagai pulau lainnya, harus tertahan di Pelabuhan Kalianget. Karena tak satupun kapal yang berani berlayar dalam kondisi cuaca yang buruk.
Nur Hayati, salah satu calon penumpang kapal tujuan Masalembu terpaksa harus menginap di pelabuhan. Kapal Perintis Sabuk Nusantara yang sedianya mengantarnya ke Masalembu, terpaksa membatalkan pelayaran karena cuaca di laut tidak bersahabat.
“Mestinya kapal yang biasa membawa kami ini dijadwalkan berangkat Rabu siang kemarin. Tapi ternyata informasi yang saya dapat, kapal sementara sandar di Pelabuhan Kalianget dan tidak berani berangkat karena angin kencang dan gelombang tinggi,” tuturnya.
Karena kapal urung berlayar, perempuan 45 tahun tersebut terpaksa menginap di Pelabuhan dengan tempat yang seadanya. Selain karena tidak mempunyai kerabat untuk bersinggah sementara waktu. Dia juga tidak punya uang lebih untuk tinggal di penginapan.
“Ya untuk sementara, saya terpaksa tidur di kantor pelabuhan ini. Untuk singgah di penginapan pun tidak dimungkin dengan kondisi uang yang pasa-pasan,” pungkasnya dengan nada sedih. Belum lagi, ketidak jelasan jadwal pelayaran membuat dia harus berhemat sebagai cadangan konsumsi selama berada di pelabuhan.
Nasib sama juga dialami oleh Suhdi, warga asal Pulau Kangean. Dirinya sudah tertahan di Pelabuhan Kalianget sejak hari Senin. Sampai saat ini, belum ada satu pun kapal yang berangkat.
“Senin kemarin kapal cepat ke Kangean tak berangkat karena angin kencang dan ombak besar. Ternyata sekarang pun kapal DBS tak berangkat juga, karena cuaca buruk. Ya terpaksa saya menginap di pelabuhan, menunggu ada kapal yang berangkat ke Kangean,” terangnya.
Sementara, Direktur PT Sumekar, operator kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS), Rasul Djunaedy menjelaskan, pihaknya tidak berani memberangkatkan kapal, karena cuaca sangat buruk.
“Berdasarkan informasi dari BMKG, saat ini ketinggian ombak mencapai 4 meter. Kami tidak mungkin memaksakan diri untuk berlayar, karena justru akan membahayakan keselamatan,” terangnya.
Disisi lain, kondisi kesehatan para calon penumpang memburuk karena harus menginap ditempat yang kurang layak. Oleh karenanya, Dinas Kesehatan (Dineks) Sumenep berinisiatif mengirim tim medisnya ke pelabuhan untuk mengecek kondisi kesehatan para warga kepulauan tersebut.
“Kondisi (para calon penumpang) itu dikhawatirkan menurun. Makanya kami akan mengirim dua tenaga medis kesana,” ujar kepala Dinkes Sumenep, Anugerah Rizka Rahadi.(akh/krs)