
Pamekasan, Maduracorner.com – Aksi mahasiswa dari Koalisi Mahasiswa untuk rakyat (Kapur) di Mapolres Pamekasan diwarnai aksi teatrikal oleh peserta aksi. Mereka memperagakan aksi pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi.
Pantauan Maduracorner.com, dalam aksi teatrikal tersebut salah seorang mahasiswa dipegang oleh tiga mahasiswa lainnya. Mereka kemudian memperagakan aksi pemukulan bahkan aksi injak-injak dengan meneriakkan kalimat “saya polisi”.
Aksi tersebut sebagai tindak lanjut terhadap aksi penangkapan lima aktivis barisan mahasiswa merdeka (BMM) dan pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi di depan kantor Bupati Pamekasan pada kamis (26/02/15) lalu.
“Kapolres Pamekasan harus bertanggung jawab atas tindak kekerasan yang menimpa massa demonstran saat melakukan aksi demo ke pemda Pamekasan 26 Februari lalu,” kata korlap aksi, Makruf Malaka, Senin (02/03/15).
Beberapa saat kemudian mereka ditemui oleh Kapolres Pamekasan, AKBP. Sugeng Muntaha, kepada pendemo dia mengatakan bahwa dalam menyampaikan pendapat diatur dalam undang-undang dan diatur tiga harus sebelumnya.
“Kalau saya salah, dicopot atau mundurpun saya siap, tapi kalau anda yang salah jangan mengelak,” katanya.
Dikatakan Sugeng, dalam berdemo, para demonstran dilarang membawa barang yang membahayakan seperti bensin. Sehingga jika sudah melanggar aturan seperti itu tetap akan dibubarkan. Sementara yang taat aturan tidak akan diproses.
Penulis : Fatahillah Kamali
Editor : Gebril Altsaqib