Desak Sekuriti Kampus Hengkang | oleh : nizamuddin
Maduracorner.com,Bangkalan-sejumlah mahasiswa Universitas Trunojoyo (Unijoyo) Bangkalan Madura yang mengatasnamakan Aliansi Peduli Kampus UTM (AKP-UTM) menggelar aksi mendesak perusahaan sekuriti kampus, hengkang. Mereka mensinyalir, unit keamanan kampus yang selama ini dikelola oleh PT Marina, terlibat dalam sejumlah kasus pencurian aset kampus.
Korlap aksi Hairus Zaman mengatakan, mestinya fungsi jasa pengamanan adalah memastikan apapun yang ada di kampus itu aman. Namun, pada kenyatannya justru menjadi pemicu terjadinya pencurian.
“Sejak PT Marina masuk di UTM, sekitar 2 tahun ini, kasus-kasus kehilangan tidak pernah terungkap. Disinyalir, anggota keamanan telah bekerjasama dengan para oknum pencuri,” ujarnya melalui pengeras suara dihadapan para civitas akademik UTM yang tertahan di sekitar gerbang kampus.
Selama kurun waktu itu, lanjutnya, di UTM telah terjadi sejumlah kehilangan seperti Blower AC, Traktor, LCD, dan CPU serta Uang di kantor. Ironisnya tidak satupun yang terungkap. Bahkan baru-baru ini terjadi pencurian Skaffolding proyek masjid kampus yang ternyata diduga melibatkan salah satu staff rektorat UTM.
“Karenanya kami minta rektor bersikap tegas kepada perusahaan jasa keamanan dan oknum yang terlibat itu,” teriaknya.
Menanggapi desakan tersebut, Rektor UTM Prof. Arifin, yang menemui secara langsung para demonstran tidak menampik adanya sejumlah kasus kehilangan di sekitar kampus. “Memang benar, selama ini sering terjadi kehilangan di sekitar Kampus. Tapi itu juga merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Arifin diplomatis.
Meski begitu, lanjut Arifin, secara Hukum pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini pada pihak kepolisian. Dia juga memohon pada segenap civitas akademika UTM untuk bersabar menunggu selesainya proses hukum.
“Yang jelas kami pihak Kampus akan mengevaluasi keberadaan perusahaan jasa pengamanan tersebut, jika memang ada klausul dalam kontrak yang dilanggar oleh jasa keamanan, maka perusahaan tersebut akan dikenai sanksi yang sepadan,” tegas Arifin.
Akibat dari aksi yang digalang oleh para aktivis UTM tersebut, sejumlah kendaraan roda dua dan empat baik yang akan masuk maupun keluar kampus terhenti sekitar 30 menit sehingga menyebabkan kemacetan disekitar gerbang kampus Unijoyo.(nzm/krs)