Sumenep, maduracorner.com – Intensitas curah hujan masih sangat tinggi termasuk di wilayah Sumenep. Akibatnya, lahan persawahan pun terendam air hujan.
Salah satunya nampak di pinggiran kota Sumenep. Yakni sekitar 10 hektar sawah milik para petani di desa Nambakor, kecamatan Saronggi juga terendam banjir. Padahal, bibit padi ini baru saja ditanam.
“Terendam begini sudah kalau hujan lebat. Tanaman padi kami yang baru ditanam ini terancam mati”,kata salah seorang petani, Mufid kepada maduracorner.com, minggu (29/5/2016) saat ditemui di lahan persawahannya.
Tentu saja, genangan air ini menyebabkan bibit padi bisa membusuk jika terendam terlalu lama. “Bisa mati kalau terlalu lama atau terlalu sering terendam air begini, mas”,ujar Mufid lagi.
Pria paruh baya ini menuturkan, selain karena curah hujan tinggi, rendaman air ini juga disebabkan mampetnya irigasi persawahan. Diantaranya karena muara pembuangan air hujan terhalangi penimbunan. Baik material bangunan untuk areal perumahan maupun tempat usaha warga.
“Sudah 4-5 tahunan begini terus. Kami merugi karena bibit padi yang ditanamnya membusuk”,cetus Mufid. (kha/mad)
“Sudah 4-5 tahunan begini terus. Kami merugi karena bibit padi yang ditanamnya membusuk”,cetus Mufid. (kha/mad)
Penulis: Khalis Nur
Editor: Mamad el Shaarawy