Nelayan Kwanyar Barat Klaim Tak Pernah Dibantu Pemerintah | oleh : nizamuddin
Maduracorner.com, Bangkalan – Ratusan nelayan di pesisir desa Kwayar Barat kecamatan Kwanyar mengeluhkan program bantuan dari pemerintah daerah. Mereka menilai, bantuan yang mayoritas berupa bantuan alat tangkap ikan itu terkesan diskriminasi atau hanya disalurkan bagi nelayan tertentu.
Hafid (34), salah seorang nelayan Kwanyar Barat mengatakan, bantuan yang menjadi program pemerintah daerah tidak pernah sampai kepada nelayan Kwanyar Barat. Kalaupun ada hanya pada orang-orang tertentu.
“Sejak menjadi nelayan, kami tidak pernah mendapatkan perhatian dan bantuan pemerintah daerah. Padahal nelayan di sini jumlahnya tidak sedikit. Kami sering mendengar kalau nelayan Kwanyar Timur sering mendapatkan bantuan berupa jaring ataupun jenis alat tangkap lainnya, tapi saya sebagai nelayan Kwanyar barat tidak pernah sekalipun menerima yang namanya bantuan,” jelas Hafid yang juga diamini Hayyan (45) , rekannya sesama nelayan.
“Di tempat lain, ada yang menerima bantuan alat pendingin ikan agar bertahan lama. tapi disini tidak pernah menerima bantuan seperti itu,” tutur Hayyan.
Nelayan berharap pada Pemerintah Daerah apabila memang ada program bantuan pada nelayan, hendaknya bisa diberikan secara merata, agar tidak terjadi kecemburuan sosial dimasyarakat.
Menanggapi itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Eddy Moeljono, menjelaskan, bahwa bantuan yang diberikan pada Masyarakat disesuaikan dengan kemampuan daerah, sehingga mungkin tidak sepenuhnya memenuhi harapan semua kelompok nelayan.
“Bantuan yang diberikan kepada nelayan, umumnya dibagi menjadi dua karekteristik. Hal itu disebabkan kondisi geografis nelayan Bangkalan yang berbeda. Pemberian bantuan di pesisir pantai utara dan pantai selatan,” jelas mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan tersebut.
Namun pada intinya, distribusi pembagian bantuan harus merata dibagikan kepada nelayan, yang tentunya berdasarkan tingkat kemampuan anggaran daerah. Oleh sebab itu harus bergiliran.
“Kalau tahun ini nelayan wilayah A, bantuan mendatang harus nelayan B. Jadi bergantian yang dapat. Tidak boleh hanya fokus di wilayah A saja,” tegasnya.(nzm)