Bangkalan,maduracorner.com – Polres Bangkalan kembali didemo oleh aktivis di Bangkalan, senin (9/3/2015) siang. Kali ini puluhan massa yang mengatasnamakan dirinya LSM Poros Pemuda (PP) Jatim menggelar aksi terkait kinerja korps baju coklat tersebut.
Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan mereka atas sikap Polres Bangkalan yang dinilai lamban dalam mengungkap berbagai kasus yang menimpa aktivis di kota Salak tersebut. Baik kasus kekerasan, teror maupun penganiayaan.
Ketua LSM PP Jatim, Mahmudi dalam orasinya mengatakan, berbagai kasus yang menimpa para aktivis di Bangkalan nyaris tidak pernah terungkap. Bahkan terkesan terjadi pembiaran dan sengaja melindungi para pelaku kekerasan.
“Telah terjadi kemandulan hukum di Bangkalan. Polres jangan hanya tidur saja. Tangkap para pelaku penganiayaan dan penembakan,”teriak Mahmudi di hadapan massanya. “Kalau perlu, copot Kapolres Bangkalan karena tidak becus menangani dan menangkap pelakunya”,ketus Mahmudi yang disambut teriakan massa.
Sementara itu, Wakapolres Bangkalan Kompol Yanuar Herlambang mengatakan, pihaknya selama ini tidak pernah tebang pilih dan tinggal diam dalam menangani kasus hukum. Termasuk kasus penganiyaan, kekerasan dan penembakan terhadap aktivis di Bangkalan. “Cuma dalam penanganannya butuh waktu dan tidak perlu menjadi konsumsi publik apa yang sudah kami lakukan,”jawab Januar di depan massa aksi.
Perwira dengan 1 melati di pundak ini pun memastikan, Polres Bangkalan akan selalu menindak lanjuti kasus kasus tersebut. “Jadi kita harus sabar dan tidak boleh grusa-grusu dalam mengungkap persoalan ini,”pinta Yanuar dengan tersenyum.
Namun jawaban tersebut ternyata tidak memuaskan massa. Mereka pun memberi tenggang waktu 7 hari pada pihak kepolisian mengenai tuntutan mereka. “Kami beri waktu selama seminggu pada Polres Bangkalan untuk mengungkap kasus yang menimpa para aktivis Bangkalan. Jika belum mampu kami akan menggelar aksi mogok makan,”ujar Moh. Rofi’i, salah satu orator massa lainnya. (yan/mad).
Penulis: Aryan
Editor: Mamad el Shaarawy