Camat Nilai Kurang koordinasi | Oleh : A.Shohib

Maduracorner.com,Bangkalan- pada musim kemarau seperti saat ini masyarakat yang tinggal di daerah yang rawan air bersih sangat membutuhkan droping air, namun droping air yang selama ini dilakukan terkesan tidak ada koordinasi dan lamban. “di kecamatan Tanjung bumi itu ada 5 desa yang rawan air bersih, namun sampai saat ini kami belum menerima droping air yang dikoordinasi Dinsos, padahal kami sudah mengajukan, dan say amelihat kurang koordinasi masalah droping air dengan kami,” kata Camat Tanjung Akhmad Tumiran, Jum’at (04/10).
Dijelaskan dia, di kecamatan Tanjung Bumi ada 14 desa namun desa yang rawan air bersih ada sekitar 5 desa, lima desa itu anatar alin; desa Larangan timur, Bandang dajah, Tanguguh, Bungkeng dan desa Planggiran. “Setahu kami sampai saat ini belum ada droping air bersih ke desa-desa itu,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Camat Kwanyar Anang Yulianto, menurit dia, untuk mencukupi kebutuhan air bersih di desa rawan aor di kecamatan Kwanyar, ia memanfaatkan mobil bantaun dari Men-PDT untuk mendroping air ke desa-desa rawan air bersih. “Setiap hari mobil bantuan PDT itu yang mengangkut, kalau menunggu droping air dari bangkalan, kesuwen mas,” kata Anang Yulianto.
Dijelaskan dia, di kecamatan kwanyar ada dua desa yang masuk dalam katagori kering kritis yaitu desa Gunong Sereng dan Morombuh. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih didua desa tersebut, pihaknya memanfaatkan mobil bantuan men-PDT itu. “Airnya kita mengambil dari desa Sumur Koneng,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran), Ismet Efendi, dikonfirmasi melalui Sekretaris Dinsos, Siti Aminah, membantah jika droping air ke kecamatan-kecamatan itu tidak ada koordinasi. “kita sudah rapat di pemkab dengan para camat tentang droping air bersih pada musim ini,” kata Siti Aminah.
Dijelaskan siti Aminah, untuk desa rawan air bersih di kecamatan Tanjung Bumi sudah didroping air. “Desa Planggiran itu sudah kita droping air pada tanggal 18 September, Desa Tanguguh tanggal 30 September, begitu desa lainnya, karena jadwal droping ini trus berjalan,” pungkas Siti Aminah. (min)