Maduracorner.com,Sumenep, Dua dari Empat Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Bunga Cahaya yang tenggelam di perairan pulau Giliyang sumenep Jawa Timur ditemukan tewas di pinggir pantai Dungkek Sumenep saat ini masih tersisa dua ABK lagi yang belum ditemukan, pihak keluarga histeris saat menjemput kedua mayat ABK KM Bunga Cahaya di pelabuhan Dungkek sumenep.
Kedua ABK itu ditemukan nelayan terdampar di pinggir pantai Giliyang Sumenep dalam kondisi sudah meninggal, kedua mayat itu kemudian di evakuasi nelayan Giliyang ke Pelabuhan Dungkek untuk segera dimakamkan. pihak keluarga yang sudah menunggu di pantai Dungkek langsung histeris pada saat melihat mayat kedua korban yang sudah mulai membusuk akibat terombang-ambing ombak di tengah laut selama tiga hari. “kedua ABK ini ditemukan warga di pulau Giliyang dipinggir pantai, posisinya agak dekat dengan kapal yang tenggelam jadi tinggal dua orang lagi yang belum ditemukan,” terang salah seorang keluarga korban, Mahrus.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Sumenep, Kompol Edy Purwanto menjelaskan, kedua mayat ABK yang ditemukan nelayan Giliyang itu adalah Husen dan Sumar. “tadi jenazahnya kita ambil kita dan kita serahkan kepada keluarganya, beruntung mayatnya masih bisa dikenali jadi ABK yang belum ditemukan adalah Sulik dan Musleh yang saat ini masih dilakukan pencarian,” terang Edy Purwanto.
kedua korban yang ditemukan tewas adalah husin dan sumar warga pasean pamekasan. dengan ditemukannya dua ABK korban kapal tenggelam maka masih tersisa dua lagi korban ABK KM Bunga Cahaya yang belum diketahui nasibnya, kedua ABK itu adalah Sulik dan Musleh warga Pasean Pamekasan.
Kapal Motor Bunga Cahaya yang mengangkut garam dan mangga berangkat dari pelabuhan Dungkek akan menuju salah satu pelabuhan di pulau kalimantan dengan membawa 6 orang ABK, namun mendekati pulau Giliyang sekitar 40 mil dari pantai, mesin pompa air kapal mati dan kapal diterjang ombak hingga kapal tersebut tenggelam ke dasar laut. (zak/min)