Pernikahan Usia Dini Ancam Pendidikan I oleh : A. Shohib
Maduracorner.com,Bangkalan – pernikahan dini masih menjadi momok dalam dunia pendidikan di kabupaten Bangkalan. Gara-gara pernikahan dini 7 siswi SMP gagal mengikuti ujian Nasional (UN). Pernikahan dini ini menimpa siswi SMP swasta dan SMP terbuka yang berada di daerah pedesaan.
Dari Pantauan di sejumlah sekolah di kabupaten Bangkalan, ada 7 siswi yang menikah sebelum UN dilaksanakan. Padahal para siswi tersebut telah masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) peserta UN tahun 2014. Mereka yang dinikahkan itu adalah SR warga desa Pacangan kecamatan Tragah. Siswi SMP terbuka menikah dan di bawa oleh suaminya.
Siswi SMP lainnya yang mengalami nasib yang sama adalah FZ MR WJ siswi SMP Islam terpadu An Najah desa Soket Laok kecamatan Tragah. “Kalau MR ini kawin pada tanggal 23 Maret lalu,” terang. Kepala Sekolah SMP Islam terpadu An Najah, Jufri, Selasa (6/5)
Sedangkan di kecamatan Klampis, ada 2 siswi dari SMP Terbuka yaitu MH, NJ. Kedua siswi itu 1 orang siswi SMP swasta Ainul Yakin dan 1 siswi SMP terbuka.”Kami dibantu kades, ulama dan tokoh tokoh masyarakat tak henti-hentinya memberi pengertian kepada orang tua siswa tentang pentingnya pendidikan, Tapi orang tua mereka tetap bersikukuh untuk menikahkan anaknya,” kata kasek SMPN 1 Klampis, Imam Syafi’i.
Sementara itu, di SMPN-1 Arosbaya, ada 2 siswi SMP Terbuka yakni HT dan HR yang dinikahkan oleh orang tuanya sebelum pelaksanaan UN.(shb)