Bawah Merah dan Cabai Keriting Masih Fluktuatif | Oleh : Aryan
Maduracorner.com,Bangkalan – Jika harga bawang putih turun sampai 200 persen dari Rp.60 ribu menjadi Rp.20 ribu/kg – nya. Beda halnya dengan harga cabai keriting dan bawang merah, yang harganya masih Fluktuatif atau berubah- rubah dan cendrung tidak stabil. “Saya tidak berani kula’an bawang merah dan cabai keriting terlalu banyak, mas. Sebab kedua bumbu dapur ini harganya hampir setiap hari berubah-rubah alias tidak stabil,” keluh Hajah Sumbriyah dipasar tradisional Bancaran Kelurahan Bancaran Kecamatan /Kabupaten Bangkalan, Sabtu (30/3).
Menurutnya, dua minggu yang lalu harga bawang merah sempat melambung dikisaran Rp.50 ribu/kg – nya. Seminggu kemudian berturut -turut turun menjadi Rp 45 ribu, Rp.40 ribu, Rp.38 ribu dan kemarin turun lagi menjadi Rp.35 ribu. Tapi hari ini tanpa terbendung lagi malah kembali naik menjadi Rp.40/kg – nya. Sama halnya dengan cabai keriting, seminggu yang lalu dari Rp,25 ribu naik menjadi Rp.50 ribu/kg-nya. 4 hari kemudian turun menjadi Rp. 40 ribu, 2 harinya lagi turun dikisaran Rp. 35 ribu, kemarin turun Rp. 30 ribu. Namun hari ini kembali naik menjadi Rp.40/kg-nya. “Tak heran jika penjual dan konsumen saat ini sama-sama pusing,”ungkapnya
Kepala Dinas Perdagangan Bangkalan, Budi Utomo saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakank, soal fluktuatif dan kurang stabilnya harga bawang merah dan cabai keriting saat ini. Akibat keterlambatan panen ditingkat petani lokal sehingga stok kedua bumbu dapur tersebut di pasaran tradisional sedikit berkurang.
Sementara itu, dari hasil sidak staf Dinas Perdagangan ke beberapa pasar tradisonal, lanjut Budi. Diketahui kebanyakan para pedagang meracang sekarang ini kula’an bawang merah dan cabai keriting dipasar besar Keputran Surabaya. “Tapi percayalah, kalau nantinya sudah digelontor dengan hasil panen dari petani, harga bawang merah dan cabai keriting akan kembali normal. Hukum pasar memang begitu, ketika stok atau persedian langka harga pasti naik tapi saat dibanjiri hasil panen petani, harga kembali turun kesediakala,” pungkas mantan Camat Blega ini. (yan/min)