Harga Cabe Anjlok, Petani Mengeluh

Harga Cabe Anjlok, Petani Mengeluh-Foto: Sumaryanto/MC.com

Maduracorner.com,Bangkalan– Harga cabe yang terus anjlok membuat para petani cabe di desa Buluk Agung kecamatan Klampis mengeluh. Jika pada waktu bulan puasa, harga cabe  merah dipasaran mencapai Rp.30 ribu/kgnya dan  cabai hijau  Rp.15 ribu. Namun lebaran, ternyata harga cabe merah turun menjadi  Rp. 20 ribu dan cabe hijau Rp.10 ribu, bahkan  sekarang ini harga cabe merah  terus anjlok menjadi Rp.7.500,- dan harga cabe hijau  menjadi Rp.5 ribu per kilogramnya. “Harga cabe saat ini sudah tidak pedas lagi mas,” kata Moh.Toha petani desa Buluk Agung kecamatan Klampis, kepada MC.com Senin, (24/09/2012).

Dijelaskan dia, semula ia menanam bibit cabet merah itu hanya sekedar iseng karena sudah bosan menanami lahannya dengan jagung dan  tanaman palawija lainnya. Namun setelah dinilai berhasil menjual  hasil cabe pada panen pertamanya seharga Rp.30 ribu setiap kilogramnya pada saat bulan puasa memasuki hari ke 21 ia mencapai keuntungan sebesar Rp. 5  juta. “Melihatharga cabai mahal teman– teman saya akhirnya ikut – ikutan menanam cabe merah. Setelah panen  mereka juga merasa kecewa karena harga cabe turun drastic,” kata Moh Toha.

Moh Toha mengakui, dengan harga cabe Rp.7.500/kgnya, petani sebenarnya tidak rugi dan masih ada keuntungan. Sebab jika dikalkulasi antara pengeluaran dengan pendapatan  masih ada selisih. Dengan rincian, untuk pembelian bibit cabe dan lain- lain sekitar Rp.1,5 juta. Sekali panen, petani memperoleh cabe antara  350 kg – 400 kg.  “Petani masih memperoleh laba sekitar Rp. 1 juta  lebih.,” terang Toha.

Dari hasil  pantauan dilapangan, salah siorang penjual bumbu  dapur di depan pasar tradisional kecamatan Klampis, Aliyah. Mengatakan,  harga cabe merah sekarang ini dipasaran Rp.10 ribu/kgnya, sedangkan harga cabe hijau Rp. 5.500. “Dipasar memang  begitu mas, kalau lagi langka harga cabe naik terus, tapi kalau stoknya  banyak harganya langsung turun drastis,” pungkas Aliyah, (yan/min)

Pos terkait