
Bangkalan,maduracorner.com – Harga daging sapi tampak bergejolak dan menjadi bahan pokok langka di daerah berbagai. Hal ini terjadi setelah protes dan mogoknya para penjual daging sapi yang semakin semahal.
Namun sebaliknya di pasar induk Ki Lemah Duwur (KLD) Bangkalan. Di pasar yang terletak di jalan Halim Perdana Kusuma ini harga daging sapi tampak masih stabil dan sama sekali tidak ada gejolak. “Harga daging sapi disini masih stabil, pak. Daging sapi super Rp 105 ribu/kg sementara daging sapi biasa Rp 95 ribu/kg” terang salah satu penjual daging sapi, Hj.Maryam kepada maduracorner.com, senin (10/8/2015) siang.
Ia menjelaskan, harga daging sapi jika dinaikan seperti di daerah lain malah tidak akan laku. Hal ini karena konsumen banyak pilihan dan bisa beralih ke jenis lauk pauk lainnya yang lebih murah. Maka sepanjang stok daging sapi cukup dan harga kulakan tidak naik, para penjual daging sapi tidak berani menaikan harga terlalu tinggi.
Ia menjelaskan, harga daging sapi jika dinaikan seperti di daerah lain malah tidak akan laku. Hal ini karena konsumen banyak pilihan dan bisa beralih ke jenis lauk pauk lainnya yang lebih murah. Maka sepanjang stok daging sapi cukup dan harga kulakan tidak naik, para penjual daging sapi tidak berani menaikan harga terlalu tinggi.
“Kalau daging sapi dijual mahal, bisa tidak laku. Kami memilih menjual dengan harga normal selama harga dari kulakan tidak naik dan tidak merugikan kami,”ungkapnya.
Meski begitu, sejumlah konsumen daging sapi mulai mengkhawatirkan kondisi ini. Seperti halnya Sumarni, penjual bakso di pusat makanan tradisional dekat Stadion Gelora Bangkalan (SGB) ini. Ia mengkhawatirkan, harga daging sapi bisa tak terkontrol lagi.
Meski begitu, sejumlah konsumen daging sapi mulai mengkhawatirkan kondisi ini. Seperti halnya Sumarni, penjual bakso di pusat makanan tradisional dekat Stadion Gelora Bangkalan (SGB) ini. Ia mengkhawatirkan, harga daging sapi bisa tak terkontrol lagi.
“Kalau harga daging sapi lebih dari Rp 110 ribu/kg, maka bisa jadi bahan pembuatan bakso terpaksa kami alihkan dengan memakai bahan lain. Seperti daging ayam dan telur yang harganya lebih murah,”keluhknya. (yan/mad).
Penulis : Aryan
Editor : Mamad El Shaarawy
Penulis : Aryan
Editor : Mamad El Shaarawy