
Maduracorner.com, Sampang – Tidak hanya petani tembakau, para petani garam Madura juga tampaknya akan mengalami musim kurang mengenakkan tahun ini. Hal ini dikarenakan harga beli garam untuk masa panen tahun 2012 anjlok hingga 50 persen lebih dibanding dengan masa panen tahun sebelumnya.
Salah satu petani garam asal Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Didin Muhyidin, menyatakan, saat awal musim panen sebenarnya harga beli garam cukup normal. Tentu saja hal tersebut tidak merisaukan petani garam. Namun semuanya berubah. Saat ini harga normal tersebut mengalami penurunan yang cukup drastis. Padahal sebagian besar petani sedang memasuki masa panen raya.
“Kami tidak tahu kenapa sampai harganya anjlok. Padahal kualitas garam cukup bagus karena ditopang kemarau panjang,” ujarnya saat ditemui di pematang ladang garamnya selasa pagi (11/09).
Harga salah satu komoditi unggulan Pulau Madura tersebut memang sangat memprihatinkan. Harga beli garam ditingkatan petani hanya sebesar Rp 250 ribu per ton. Ini berbeda dengan harga beli pada awal musim maupun saat panen tahun kemarin, yakni pada kisaran Rp 600 ribu per ton.
Para petani sendiri tidak bisa berbuat banyak. Sebagian besar dari mereka pun terpaksa melepas garapan garam mereka meski dengan harga murah. Pertimbanganya, sebagian dari petani garam butuh uang untuk membayar hutang, yang dilakukan saat masa tanam lalu. “Meski harga tidak sesuai harapan petani, kami terpaksa jual karena butuh modal lagi untuk bayar hutang dan penggarapan lahan garam lagi,” pungkasnya. (sdo/mad)