Harga Garam Terjun Bebas Petani Garam di Madura Ngamuk

Harga Garam Terjun Bebas Petani Garam di Madura Ngamuk-Foto: Arie Widianto/MC.com

Maduracorner.com, Sampang– Terus merosotnya harga garam, membuat para Petani Garam di Pulau Madura mengamuk. Tidak bisa disalahkan jika para petani garam di Madura geram, mereka bahkan disetiap aksi unjuk rasa mereka selalu mengamuk. Aksi digedung DPRD Sumenep dan Pamekasan, tidak membuat  para wakil rakyat memperhatikan nasib petani garam.

padahal terus merosotnya harga garam di Madura ini bisa di cegah oleh para wakil rakyat itu dengan melarang import garam. pemerintah justru mengizinkan import garam, menjelang masa panen tiba. Akibatnya  garam rakyat di Madura tidak terbeli, karena gudang garam di Jawa Timur sudah penuh dengan Garam import dari India.

Salah seorang petani Garam kabupaten Sampang M Ramli mengatakan, anjolknya harga garam ini membuat dirinya pesimis untuk bisa membiayai kebutuhan sehari-harai apali untuk biaya sekolah anaknya.”Gara-gara ada garam import itu, garam di madura murah. jadi tidak cukup untuk biaya sekolah, biaya makan masalahnya di madura musim kemarau kan cuma satu kali setahun, kalau tahun lalu harga garam masih bisa sampai Rp 1,5 juta,” kata M Ramli.

Hal senada diungkapkan oleh petani garam, Suhairi. Menurutnya denga harga garam Rp 250, petani garam sampang tidak bisa memperbaiki perekonomian rumah tanggan. “Harganya murah, hanya Rp 250 sekarang, jadi kalau sekarang orang kerja itu, tidak bisa membayar sekolah anak karena harga garam terus anjlok,” tutur Suhairi.

Kabupaten Sampang yang merupakan lokasi terbesar lahan garam rakyat yang total luas lahannya mencapai 9 ribu hektare sangat mampu mencukupi kebutuhan garam Nasional. Apalagi  di tambah garam dari kabupaten Sumenep dan Pamekasan.  Jika  pemerintah tidak segera melakukan intervensi terhadap harga garam, maka harga garam akan semakin anjlok karena panen garam masih akan berlangsung hingga dua bulan ke depan. (ari/min)

Pos terkait