
Dipicu Naiknya Harga Kedelai | Oleh : Aryan
Maduracorner.com, Bangkalan – Harga tempe dan tahu di pasar tradisional mulai menanjak. Naiknya salah satu varian lauk ini dipicu melonjaknya harga bahan baku, yakni kedelai selama beberapa hari terakhir.
“Harga kedelai yang sempat turun Rp 6 ribu sekitar 3 bulan lalu, kini naik menjadi Rp 8.500 – Rp 9 ribu/kg. Jadi harga tempe dan tahu yang saya jual terpaksa juga ikut naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 3 ribu – Rp. 3.500 perbijinya. Sedangkan harga tahu dari Rp 500 naik menjadi Rp 750 perbijinya,” ujar Suroso, salah satu penjual tempe di pasar tradisional Ki Lemah Dhuwur, Jum’at (23/8) pagi tadi.
Jauh sebelum ini, lanjut Suroso, harga kedelai juga pernah naik dari Rp 5 ribu ke Rp 8 ribu/kg. Namun kemudian turun lagi menjadi Rp.6 ribu/kg. Dia tidak mau menaikan harga tempe dan tahunya tapi memperkecil ukurannya dari 15×8 cm menjadi 14x 6 cm. Sedangkan ukuran tahu dari 10×10 cm menjadi 8×8 cm.Tapi saat ini sudah tidak bisa lagi dirombak karena takut ukurannya tambah kecil dan para langganannya lari semuanya.
“Para langganan sekarang ini tidak cerewet mas, sebab mereka sudah tahu harga kedelai naik di pasaran. Apalagi selisih kenaikan cuma Rp.500 – Rp.1 ribu per bijinya. Sedangkan harga tahu naik Rp.250 per bijinya,” jelasnya.
Sementara Kepala Disperindag Kabupaten Bangkalan, Nawawi menduga kenaikan harga kedelai itu ada kaitannya dengan kurs dollar terhadap rupiah. Karena komoditas kedelai ini masih mengimpor dari luar negeri.
“Tapi saya yakin situasi ini tak akan lama. Seperti pengalaman dulu, kenaikan harga kedelai hanya sebentar. Nanti juga akan normal kembali,” ungkap mantan Camat Modung dengan nada optimis.(yan/krs)