Bangkalan,maduracorner.com – Audiensi antara Paguyuban MPU Tronojoyo dengan Polres Bangkalan tak menghasilkan apa-apa. Pasalnya, pertemuan antara Wakapolres Bangkalan, Kompol Januar Herlambang dengan Paguyuban MPU Trunojoyo masih sebatas bincang – bincang atau hanya menyampaikan unek-unek soal MPU saja.
“Audensi masih sebatas duduk bersama atau silaturrahmi tentang banyak hal. Termasuk masalah badan hukum MPU dan keberadaan MPU illegal (plat hitam)”,ujar Wakapolres Bangkalan, Januar Herlambang kepada maduracorner.com, selasa (17/3/2015) siang.
Audiensi ini dilakukan berkaitan dengan UU No.22/2009 tentang aturan yang mengharuskan setiap MPU plat kuning harus berbadan hukum atau koperasi. Aturan ini tentu saja membuat para sopir MPU kelabakan. “Pemerintah telah menetapkan UU No.22/2009 tersebut mulai berlaku sejak 1 Maret 2015. Perlu secepatnya dicarikan jalan keluarnya,”terang Ketua Paguyuban MPU Trunojoyo Bangkalan, Jimhur Saros.
Jimhur Saros juga menyorot perihal maraknya MPU plat hitam yang banyak mengurangi rejeki MPU plat kuning. Tragisnya lagi menurut Jimhur, MPU illegal tersebut jumlahnya mencapai dua kali lipat dari MPU resmi. “Lihat saja di terminal saat ini, banyak ditempati plat hitam sehingga penghasilan MPU plat kuning turun hingga 30 persen”,imbuhnya.
“Jadi selain masalah aturan baru diatas, kami juga mengadu persoalan MPU gelap di Bangkalan. Maka dari itu kami minta ketegasan Kapolres Bangkalan untuk segera menindak MPU plat hitam,”pungkas Jimhur Saros. (yan/mad).
Penulis : Aryan
Editor : Mamad el Shaarawy