Maduracorner.com,Bangkalan- Siswa terampil SMP Terbuka Kecamatan Sepulu kecamatan Sepulu banyak menghasilkan karya, namun hasil karya siswa ini kerap kali dibajak oleh oknum masyarakat yang tidak bertangung jawab. “”Tujuan awal diberikan keterampilan menjahit dan membordir ini bisa dipakai sebagai bekal siswa bila sudah lulus nanti. Tapi keterampilan mereka kerap dibajak oleh pihak luar (tetangga 1 desa Red),” ujar Kasek SMP Terbuka Kecamatan Sepulu,Agus Suripto kepada Mc.com, Rabu, (09/01/2013).
Dikatakan Agus, selain membajak hasil karya siswa, sejumlah oknum masyarakat juga mengajak siswa terampil untuk keluar sekolah sebelum lulus. “Dengan di iming-imingi pekerjaan dan gaji yang lumayan dikota besar, akhirnya mereka banyak yang putus sekolah ditengah jalan,” jelas Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, agar para siswa yang sudah memiliki keterampilan ini bertahan hingga lulusan sekolah, dia berusaha menahan puluhan siswa terbuka kelas 9 Tahun Ajaran 2011/2012 yang hanya tinggal menunggu ujian akhir (UAS).
Namun kata Agus, karena desakan ekonomi dan atas permintaan orang tua siswa, akhirnya dia tidak bisa berbuat banyak. “Padahal mas, jika terus bersekolah di sini semuanya serba gratis dan dibekali berbagai keterampilan khusus, tapi itulah kenyataannya merek atetap ingin keluar,” tutur Agus.
Untuk mengatasi kondisi siswa yang banyak keluar sekolah sebelum lulusan, pihaknya akan meminta bantuan para ulama. “Kedepan nanti, saya akan minta tolong kepada ulama, kepala desa dan tokoh masyarakat setempat agar pihak luar tidak lagi mempengaruhi para siswa SMP Terbuka, kecuali kalau mereka sudah lulus, saya persilahkan,” pungkas Agus.(yan/min)