Hasil Kajian Madura Belum layak Jadi Provinsi | oleh : A.SHohib
Maduracorner.com, Bangkalan– Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Bangkalan, Kamis (27/2) melakukan kajian khusus terkait adanya wacana Madura Provinsi. Dalam kajian dengan tema “Madura menjadi provinsi, langkah baik atau langkah buruk?” Itu menghasilkan beberapa kesimpulan. “Dari kajian yang kami lakukan ada lima kesimpulan terkait wacana Madura Provinsi ini,” kata Katua umum HMI Cabang Bangkalan Mohammad Safi,i di sela-sela acara kajian khusus yang digelar di sekretariat HMI cabang di Telang kecamatan Kamal.
Ke-lima kesimpulan itu kata Mohammad Safi’I, pertama, kalau Madura mau menjadi provinsi, maka harus ada salah satu kabupaten di Madura yang perlu di mekarkan lagi untuk menjadi satu kabupaten lagi. “kalau di kepulauan-kepulauan di sumenep Ӎau di mekarkan menjadi kabupaten lagi, maka pembangunan infrastruktur di kepuluan-kepulaun di sumenep masih jauh dari layak,” terang Safi’i.
Kesimpulan Kedua kata Mohammad Safi’, Pendapatan Asli Daerah dari 4 kabupaten yang ada di Madura masih rendah, sedangkan kesimpulan yang Ketiga, adalah Sumber daya manusia Yang ada di Madura masih rendah, kesimpulan Keempat masih besarnya kesenjangan pembangunan antara daratan dan kepuluan-kepulauan, dan kesimpulan Kelima, masih terjadi kesenjangan pembangunan antara daerah selatan dan utara di Madura.
Lebih lanjut Mohammad Safi’I menjelaskan, melihat Dari hasil diskusi tersebut, ia menyatakan, kalau memang Madura untuk menjadi provinsi adalah baik, maka pihaknya akan mendukungnya, akan tetapi, kalau Madura menjadi provinsi hanya menjadi buruk,maka HMI cabang bangkalan menolak Madura untuk menjadi Provinsi. “Ternyata ketika dikaji, Madura masih belum waktunya atau belum siap untuk menjadi provinsi,” terang Mohammad Safi’I
Ketua bidang PTKP HMI cabang Bangkalan Hairus Zaman mengatakan, melihat dari hasil diskusi. Tersebuat, Ia menilai memang belum waktunya dan belum siap Madura untuk menjadi provensi. “Kami akan melakukan konsulidasi kepada seluruh organisasiIorganisasi kemahasiswa dan pemuda yang ada di Madura.untuk menyatukan persepsi untuk menolak Madura menjadi provinsi,” tukas Hairus Zaman
Kalau Madura ingin menjadi provensi katanya, ,maka setiap kabupaten harus menunjukkan prestasi-prestasi dalam meningkatkan pembangunan.”Kita akan mendesak pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan fokusnya pada pembangunan yang ada di daerahnya masing-masing” pungkasnya.
Selain dihadiri oleh kader HMI, acara kajian khusus itu jugai dihadiri oleh dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Trunojoyo Madura, Eni (shb).