Jatah Solar di SPBU Junok dikurangi, Terjadi Antrean Panjang | oleh Al Muhammad
Maduracorner.com,Bangkalan– Sejak Pertamina mengurangi jatah BBM jenis solar ke SPBU, hampir setiap hari terjadi antrean panjang kendaraan roda 4 yang menggunakan BBM jenis Solar. Para sopir truk rela antri berjam-jam untuk dapat mengisi mobilnya, namun sayang, merek harus kecewa karena pihak SPBU membatasi pembelian solar. “Kalau pembelian kita dibatasi bagaimana kami bisa bekerja,” kata salah soearng supir truk Torib, Selasa (23/04).
Dikatakan Torib, dirinya tidak ada masalah jika pemerintah mau menaikkan harga solar. “Jadi pemerintah harus tegas dalam masalah ini, kalau mau dinaikkan harganya ya naikkan aja, asalkan kami dapat dengan mudah beli solar, tidak harus antri berjam-jam seperti ini,” tukas Torib.
Hal senada juga diungkapkan Muzammil salah seorang supir mobil bok yang tengah antre di SPBU Junok di jalan raya Pemuda Kaffa Kelurahan Tunjung kecamatan Burneh. “Kalau harga mau dinaikkan, ya naikkan, saja, jangan sopir truk seperti kami yang selalu jadi korban,” katanya.
Pengelola SPBU Junok, Jumadin, menjelaskan, sejak jatah solar SPBU Junok dikurangi, maka pihaknya mengantisipasi dengan membatasi pembelian BBM jenis Solar ini. “setiap truk kami Jatah Rp 200 ribu untuk sekali isi tangki,” jelas Jumadin.
Menurut Jumadin, biasanya satu SPBU dijatah 32 ribu liter solar, namun saat ini Pertamina hanya menjatah 16 ribu liter di SPBU Junok. “Karena jatah dikurangi, solar cepat habis, tentunya kalau solar habis antrean akan terjadi,” tukasnya.
Oleh sebab itu kata Jumadin, untuk mengantisipasi Solar di SPBU Junok ini cepat habis, maka pihaknya membatasi pembelian solar ini. “Yaitu tadi, setiap truk kmai jatah Rp 200 ribu,” pungkasnya. (al/min)