Bangkalan, maduracorner.com – Tingginya proporsi kasus penyakit kusta di Kabupaten Bangkalan, menempatkannya sebagai daerah tertinggi nomor empat di Jawa Timur. Hal ini menunjukan masih berlangsungnya penularan dan keterlambatan dalam penemuan kasus baru.
Berdasarkan data tahun 2015, ditemukan kasus penyakit kusta sebanyak 310 orang. Rinciannya, kasus kusta basah (MB) sebesar 88 persen, sedangkan kasus kusta anak sebanyak 38 anak atau sekitar 12 persen dan kusta cacat 2 sebanyak 23 orang atau 7 persen. Serta angka prevelensinya 3,37 per 10.000 penduduk.
“Saat ini semua kecamatan sudah ditemukan kasus kusta dan 94 persen mempunyai prevelensi di atas 1 per 10.000 penduduk,”terang Sekda Bangkalan, Eddy Moeljono kepada maduracorner.com ketika memberi sambutan dalam acara sosialisasi identifikasi penyakit kusta dan frambusia, kamis (3/3/2016).
Mantan kepala Inspektorat itu menuturkan, sedini mungkin kasus kusta di kabupaten Bangkalan harus diobati agar terhindar dari kecacatan. Melalui kerja keras dan komitmen tinggi dalam menemukan sebanyak mungkin kasus kusta, eliminasi terhadap penyakit tersebut dapat terwujud.
“Yang tak kalah pentingnya kita menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta di masyarakat,”paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Nur Aida Rachmawati mengingatkan di kalangan masyarakat penyakit kusta masih dianggap sebagai kutukan. Sehingga, ketika ditemui oleh petugas kesehatan banyak yang enggan diobati. “Banyak yang malu dan menganggap aib. Sehingga mereka bersembunyi saat mau diobati padahal gratis tanpa dipungut biaya,”tandasnya. (her/mad)
Penulis: Heriyanto Ahmad
Editor: Mamad el Shaarawy