Kartu Sehati | Oleh ; Aryan
Maduracorner.com,Bangkalan – Kartu Sehat Bersama Bupati (Sehati) yang merupakan bagian dari program kerja 100 hari pertama kepemimpinan Bupati Bangkalan, R.K.Muhammad Makmun Ibnu Fuad (Ra Momon) merupakan kartu sehat yang pertama kali di terapkan di kabupaten di Propinsi Jawa Timur (Jatim).
“Program Sehati Bangkalan yang di peruntukan bagi warga miskin dan tidak mampu merupakan kartu sehat yang pertama kalinya ada di Jatim,” kata Wakil Direktur Rumah Sakit Haji Surabaya, Ach Djaeli, saat menghadiri Pencanangan Program Peningkatan Derajat Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat pada 100 hari Pertama Jabatan Bupati Bangkalan 2013-2015 di pendopo Agung Bangkalan, Rabu, (11/6).
Menurutnya, ide kartu Sehati Bupati Bangkalan ini patut diapresiasi dan ditiru oleh wali kota dan Bupati di 38 kota/kabupaten yang ada di Jatim. Karena sangat bermanfaat bagi warga kurang mampu dan miskin didaerah masin-masing. Walaupun pelayanan kesehatan yang diberikan hanya masuk katagori kelas 3. “Setidaknya kartu Sehati itu bisa disebut sebagai wujud perhatian dari Bupati Bangkalan. “Nanti kita akan coba usung kalau ada rapat ditingkat Propinsi Jatim. Sebab kartu sehati ini cukup menyentuh kesehatan kalangan masyarakat bawah,” pungkas Ach. Djaeli.
Sementara itu Bupati Bangkalan,Ra Momon mengatakan dari 1 juta jumlah penduduk Bangkalan diperkirakan 30 persen masyarakat kurang mampu dan masuk katagori miskin. “Berarti jumlahnya sekitar 300 ribu orang. Praktis dengan dibuatkannya 550 ribu kartu Sehati, dianggap sudah melebih quota. Dan sisanya sekitar 250 ribu kartu sehati itu, nantinya akan dipakai sebagai cadangan bagi keluarga miskin yang belum terdaftar, Saya berharap dengan adanya kartu Sehati tersebut, pelayanan kesehatan warga tidak mampu semakin terjamin” kata Bupati yang akrab dipanggil ra Momon ini
Kartu sehati ini selain bisa untuk rawat. inap, pelayanan kesehatan untuk kelas 3 di RS Syamrabu Bangkalan lanjut Ra Momon, juga bisa digunakan dengan di Rumah Sakit yang menjalin kerjasama dengan Pemkab.Bangkalan Seperti R.S. Dokter Sutomo Surabaya, Rumah Sakit Haji Surabaya dan Rumah Sakit Menur Surabaya.
“Sejak pasien kurang mampu mulai dirujuk dari R.S.Syamrabu Bangkalan dan dibawa ke RS Surabaya, pelayanan pemeriksaan, rawat inap diruang kelas 3, dan transport kita akan tanggung semuanya,” pungkas Ra Momon. (yan/min)