Oleh : Achmad Baiquni
Maduracorner.com, Bangkalan – Bukan pelatih asing, pemain naturalisasi, elit PSSI ataupun pengusaha kaya yang akhirnya berada di baris terdepan kejayaan sepak bola Indonesia. Tapi masyarakat, dari kelas bawah hingga pejabat tinggi secara merata. Dari masyarakat kota hingga orang-orang yang tinggal di perbatasan nusantara. Pembantu
rumah tangga, sekuriti, pelatih SSB kampung dan orang-orang sipil yang bermimpi mempunyai anak seperti pesepakbola-pesepakbola handal.
Wajah-wajah merekalah yang kita lihat saat tim berjuluk Garuda Jaya itu (benar-benar) berhasil menggulung raksasa sepak bola Asia, Korea Selatan.
Histeria berupa teriakan, tawa dan selebrasi kemenangan bahkan tidak cukup melukiskan betapa sukses ini begitu menggembirakan. Karena penantian sekedar untuk menitikkan airmata haru menyambut sebuah kemenangan itu memang terasa sangat panjang dan melelahkan. Tapi akhirnya kita semua sampai.
Kejayaan ini adalah hasil kerja keras dan doa dari masyarakat. Bukan kepandaian pelatih asing, pemain klub mancanegara, sumbangan pengusaha kaya, analisis seorang professor atau kekuatan penggerak massa. Ternyata hanya pejuang yang bisa mengubah nasib tanah airnya sendiri. Bukan penjajah, kaki tangan atau keturunannya.
Teruslah berjuang kawan! Masih banyak yang harus kita lewati. Lupakan semua kesalahan di masa lalu dan tapaki kesuksesan ini sebagai sebuah jalan menuju kejayaan lain di masa depan. Jayalah garuda, jayalah sepak bola Indonesia! (*)