Kabupaten Tanah Datar belajar ke Bangkalan | : A.Shohib.
Maduracorner.com,Bangkalan- Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid mengatakan, mempertahankan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualiandalam bidang keuangan dari pemerintah pusat itu lebih sulit daripada memperolehnya. hal itu disampaikan kepada Rombongan tamu dari kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat saat melakukan study banding dalam rangka penyusunan neraca laporan keuangan SKPD maupun pemerintah daerah, khususnya penyajian penyusutan aset tetap, di Aula Diponegoro Bangkalan, Jumat (17/05).
dijelaskanAhmat Hafid, dalam masalah kapitalisasi aset, Pemkab Bangkalan telah melakukan kapitalisasi aset itu sejak tahun 2011. “Sejak tahun 2011 kami sudah melakukan kapitalisasi aset, dalam melakukan kapitalisasi aset ini memang dibutuhkan ketepatan dan kepatuhan terhadap aturan yang ada,” jelas Ahmat Hafid
Dijelaskan Ahmat Hafid, kapitalisasi aset itu dilakukan pada aset-aset yang umurnya 5 tahun lebih. “Masalah kapitalisasi aset pada kebijakan akuntansi sudah jelas, yang paling penting bagi kami, ketepatan dan kepatuhan ini yang memperoleh nilai sehingga kami bisa mendapatkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari pemerintah,” tutur Ahmat Hafid.
Namun kata Ahmat Hafid, Penghargaan WTP yang diterima pemkab Bangkalan dua kali berturut-turut selama dua tahun ini yang membuat pemkab Bangkalan harus selalu konsisten terhadap kepatuhan dalam setiap penyusunan anggaran. “Menurut kami mempertahankan WTP ini lebih sulit, makanya dalam setiap penyusunan anggaran kepatuhan harus dijaga, biasanya mulai dari perencanaan, pengawasan sudah kami lakukan,” terangnya.
Lebih lanjut Ahmat Hafid menjelaskan, dalam setiap penyusunan dokumen anggaran, dilakukan dalam tiga tahap, sebelum KUA PPAS, dimulai. Dengan Penyusunan pra RKA. Baru SKPD menyusun RKA. “Dalam setiap tahapan penyusunan angagran, disitu sudah ada tim tehnis dan juga pengawas,” pungkas
Asisten Administrasi Umum Pemkab Tanah Datar, Alinursal Noer mengaku cukup puas dengan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh pejabat pemkab Bangkalan tentang pengelolaan keuangan. “Kami cukup puas, semoga apa yang disampaikan memberikan manfaat kepada kami,” kata Alinursal Noer.
Dijelaskan dia, dipilihnya kabupaten Bangkalan sebagai tempat study banding karena pihaknya memperoleh masukan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Jawa Tinur. “Kami disarankan BPK jawa Timur agar ke sini (bangkalan Red), karena kabupaten ini telah dua kali memperoleh Penghargaan WTP selama 2 tahun berturut-turut,” pungkas Alinursal Noer. (min).