Kebakaran Pasar Anom Sumenep | oleh : teguh
Maduracorner.com, Sumenep – Peristiwa kebakaran Pasar Anom Sumenep pada Rabu (5/3) kemarin malam, menghanguskan sedikitnya 600 kios berikut isinya. Kebakaran ini sendiri merupakan kali kedua sejak tahun 2007 silam.
Meski 2 unit truk khusus pemadam kebakaran (damkar) dibantu dengan 2 unit truk tanki milik kantor kebersihan dan pertamanan setempat cukup responsif di tempat kejadian, namun sulitnya akses ke titik pusat kebakaran mmebuat proses pemadaman cukup terhambat. Akibatnya, ratusan kios tak terselamatkan dan bahkan sebagian besar tinggal puing-puing dengan kerugian ditaksir mencapai puluhan milyar.
Kebakaran kali ini dinilai lebih parah dibanding kejadian 7 tahun silam. Konon, kebakaran saat itu mengakibatkan 154 kios ludes. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian mencapai Rp. 5 milyar. Namun jumlah kios terbakar kali ini lebih banyak dibanding sebelumnya, yakni tercatat 600 kios permanen.
Kabid Pendapatan DPPKA Sumenep, Imam Sukandi, mengakui, jika kebakaran di Pasar Anom Baru kali ini cukup besar dan merugikan banyak pedagang. Data sementara saja, kios permanen yang hangus terbakar sekitar 600-an.
“600-an kios itu yang masuk katagori permanen. Kalau yang stand non permanen belum terdata semua. Jadi, jumlah itu sifatnya masih sementara. Kerugian ditafsir mencapai puluhan miliar,”kata Drs. H. Imam Sukandi, M.Si, Kamis (6/3).
Sementara Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Bambang Prayogi, menyarankan agar menggunakan anggaran tak terduga untuk mengatasi kebakaran pasar 2014 ini. “Ini kan peristiwa kebakaran masuk katagori bencana alam. Jadi, pemerintah bisa melakukan tindakan dengan menggunakan anggaran tak terduga,”terangnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap agar warga tidak selalu menyalahkan pemerintah daerah, dalam hal ini pihak pemadam kebakaran yang dinilai lambat melokalisir api. “Kekuatan pemadam kebakaran itu sudah dilakukan maksimal, tapi memang benar-benar tidak mampu melokalisir api,” ungkapnya. Saat kejadian, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim dan sejumlah pejabat lainnya serta Kapolres Sumenep AKBP Marjoko turun langsung ke lokasi kejadian. (tgh/krs)