Bangkalan, maduracorner.com – Konflik di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus bergulir. Yang terbaru, Ketua DPW PPP Jatim, Musaffak Noer dipecat dari jabatannya. Tidak hanya itu, politisi senior ini juga diberhentikan sebagai anggota PPP. Pemecatan yang bersangkutan tertuang dalam surat keputusan (SK) Nomor 1361/SK/DPP/W/IX/2014 tentang pemberhentian Musyaffak Noer sebagai anggota PPP.
SK ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP PPP, Suryadarma Ali, dan Sekretaris, Syaifullah Tamliha. Kemudian plt Ketua DPW PPP Jatim adalah KH Mujahit Ansori.
Tentu saja, kisruh partai membuat makin panas internal PPP. Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sampang, Ach Kian Santang pun menyerukan, semua DPC PPP se-Jawa Timur khususnya di 4 kabupaten se-Madura dihimbau, agar tidak mematuhi lagi intruksi dari Musaffak Noer. Sebab menurutnya, yang bersangkutan sudah bukan lagi kader PPP.
“Kami menghimbau kepada seluruh DPC PPP se Jatim, khususnya di Madura, PAC se Madura, serta ranting se Madura, supaya tidak mengindahkan intruksi dari Musaffak Noer karena sudah dipecat,” terang Ach Kian Santang kepada maduracorner.com, Selasa (17/9/2014) siang di RM Ramayana, Kota Bangkalan.
Ia menjelaskan, dengan dipecatnya Musaffak Noer sebagai anggota PPP, secara otomatis yang bersangkutan bukan lagi sebagai ketua DPW PPP Jatim. Apalagi sekarang sudah ada penggantinya.
“Kami menginginkan semua kader PPP tetap solid dalam membesarkan partai, meskipun saat ini sedang terjadi sebuah persoalan. Hal ini biasa terjadi di partai politik. Tetapi, bagaimana kita menyikapi suatu persoalan itu agar dicarikan sebuah solusi,” paparnya.
Pemecatan Musyaffak makin melebar. Karena posisi Musaffak Noer sebagai anggota DPRD Jatim yang baru terpilih juga ikut terancam. Ach Kian Santang pun mengaku tidak tahu pasti terkait posisi Musyaffak Noer di dewan. Pasalnya, yang memproses KPUD Provinsi Jatim. “Biar KPU yang memproses soal itu (PAW Musaffak Noer sebagai anggota DPRD Jatim),”tandasnya.
SK ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP PPP, Suryadarma Ali, dan Sekretaris, Syaifullah Tamliha. Kemudian plt Ketua DPW PPP Jatim adalah KH Mujahit Ansori.
Tentu saja, kisruh partai membuat makin panas internal PPP. Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sampang, Ach Kian Santang pun menyerukan, semua DPC PPP se-Jawa Timur khususnya di 4 kabupaten se-Madura dihimbau, agar tidak mematuhi lagi intruksi dari Musaffak Noer. Sebab menurutnya, yang bersangkutan sudah bukan lagi kader PPP.
“Kami menghimbau kepada seluruh DPC PPP se Jatim, khususnya di Madura, PAC se Madura, serta ranting se Madura, supaya tidak mengindahkan intruksi dari Musaffak Noer karena sudah dipecat,” terang Ach Kian Santang kepada maduracorner.com, Selasa (17/9/2014) siang di RM Ramayana, Kota Bangkalan.
Ia menjelaskan, dengan dipecatnya Musaffak Noer sebagai anggota PPP, secara otomatis yang bersangkutan bukan lagi sebagai ketua DPW PPP Jatim. Apalagi sekarang sudah ada penggantinya.
“Kami menginginkan semua kader PPP tetap solid dalam membesarkan partai, meskipun saat ini sedang terjadi sebuah persoalan. Hal ini biasa terjadi di partai politik. Tetapi, bagaimana kita menyikapi suatu persoalan itu agar dicarikan sebuah solusi,” paparnya.
Pemecatan Musyaffak makin melebar. Karena posisi Musaffak Noer sebagai anggota DPRD Jatim yang baru terpilih juga ikut terancam. Ach Kian Santang pun mengaku tidak tahu pasti terkait posisi Musyaffak Noer di dewan. Pasalnya, yang memproses KPUD Provinsi Jatim. “Biar KPU yang memproses soal itu (PAW Musaffak Noer sebagai anggota DPRD Jatim),”tandasnya.
Penulis: Mamad el Shaarawy