Sering Cemas, Gangguan Kejiwaan?
Q: Dok, sejak saya usia 18 tahun saya menderita penyakit yang hingga kini saya tidak tau pasti penyebabnya. saat itu, tiba2 saya merasa mengambang / sempoyongan, jantung saya berdebar2 hebat kemudian sy dilarikan ke rumah sakit. saat itu saya ditangani oleh dr. spesialis syaraf. Tidak dikatakan bhwa jantung sy bermasalah. Sejak saat itu kesehatan sy tidak seperti biasa. Aktivitas berat tidak dpt sy lakukan. Sya heran, kenapa sya kerapkali di rujuk ke dr. sp.Kj. Saat ini usia sya 31 Tahun. Sekitar 1 tahun yg lalu kesehatan saya sedikit menurun, badan leemah dan perut saya sering kembung. Sya sering merasa takut berlebihan, cemas, bingung yg saya sendiri tidak mengerti apa penyebabnya. Sampai2 krna rasa cemas tsb, sy melakukan MRI Kepala, USG Hati Ginjal, Endoskopi Usus dan Lambung, EKG. Dokter mengatakan bhwa saya baik2 saja. Saya jadi bingung dok, terakhir saya berobat ke dr.sp.Kj dan diberikan obat Pristiq. Saat ini keluhan yg masih saya rasakan adalah : kdg2 jantung berdebar2, sering pusing, tangan dan kaki dingin, dan yg paling mangganggu saya adalah pada saat tidur tiba2 saja napas terasa sesak, dan sya tersadar, tapi tangan dan kaki terasa kaku, cemas berlebihan, dan sy merasa seolah2 darah berhenti mengalir. Selang 1/2 jam s/d 1 jam baru normal kembali. Apakah keluhan2 penyakit yg sy alami memang masalah kejiwaan? Dokter apa yg sebaiknya saya temui? Terima Kasih.
A: Bapak yang kami hormati,
Terima kasih atas pertanyaan Anda.
Kami memahami kekhawatiran Anda. Namun, jika Anda sudah mengunjungi dokter dan telah melakukan pemeriksaan EKG dan pemeriksaan tambahan lainnya dan dikatakan normal maka ada kemungkinan yang Anda alami adalah gejala psikosomatis.
Gejala psikosomatis dapat berbeda-beda untuk setiap orang. Ada yang keluhannya berupa sakit perut, nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar-debar, dll. Kesamaannya adalah tidak ditemukan adanya kelainan fisik pada pemeriksaan fisik maupun penunjang.
Gangguan psikosomatis adalah terjadinya keluhan fisik namun tidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi fisik yang dapat menjelaskan penyebab dari keluhan tersebut. Sindroma ini diklasifikasikan sebagai bagian dari gangguan neurotik, gangguan yang berkaitan dengan stres, dan gangguan somatoform oleh World Health Organization. Keluhan seseorang mengarah ke psikosomatis bila tidak ditemukan kelainan baik fisik maupun pemeriksaan fisik dan penunjang. Selain itu keluhan tersebut tidak membaik dengan berbagai obat-obatan yang sudah diberikan. Oleh sebab itu, Anda sering dirujuk ke dokter spesialis kesehatan jiwa.
Psikosomatis yang tidak ditangani dengan baik dan telah berlangsung dalam waktu lama memang dapat mengakibatkan gangguan cemas dan serangan panik. Penatalaksanaan serangan panik dan gangguan cemas dapat dilakukan dengan medikamentosa (obat-obatan) dan non-medikamentosa (tanpa obat). Penggunaan obat-obatan untuk mengatasi masalah ini sebaiknya tidak digunakan di luar pantauan dokter untuk menghindari efek obat yang tidak diinginkan. Pengobatan psikosomatis merupakan integrasi berbagai bidang ilmu seperti psikiatri, psikologi, neurologi, dan penyakit dalam. Sebelumnya harus dicari terlebih dahulu apa pencetus dari psikosomatis ini, apakah faktor stres, depresi, atau penyakit kronik yang membuat seseorang menjadi depresi (kanker, asma, ulkus peptikum, stroke) atau malah ketakutan bila mengidap penyakit tertentu.
Saat ini kami sarankan Anda tetap berkonsultasi dengan dokter spesialis psikiatri untuk konsultasi lebih lanjut dan pemberian obat. Dokter akan membantu Anda dengan mendengarkan keluhan Anda dan membantu Anda mencari penyelesaian yang tepat untuk ketakutan Anda. Anda juga dapat mencoba mengatasi serangan panik tanpa obat-obatan. Disamping akan meringankan biaya pengobatan, hal ini juga akan memberikan dampak yang lebih sehat bagi tubuh Anda. Mungkin Anda dapat mencoba beberapa tips untuk mengatasi serangan panik dan gangguan cemas yang Anda alami, seperti :
# Cobalah untuk menarik napas dalam dan perlahan-lahan saat serangan
# Ingatkan diri Anda bahwa Anda tidak sedang dalam keadaan bahaya
# Cobalah untuk membiasakan diri menghadapi hal-hal yang menjadi sumber ketakutan Anda, hingga Anda dapat mengontrol perasaan takut tersebut
# Carilah hobi yang mampu membuat Anda melupakan kecemasan
# Dll
Selain itu, untuk mengatasi serangan panik dan gangguan cemas, Anda dapat juga mencoba untuk melakukan suatu terapi kelompok atau konseling dengan psikiatri. Akan lebih baik jika Anda mampu mengatasi serangan Anda tanpa obat-obatan dibandingkan ketergantungan terhadap obat penghilang rasa cemas.