26 Aktivis GMNI Ditangkap | Oleh : A.Shohib

Maduracorner.com,Bangkalan– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bangkalan, ditangkap bahkan digebuki petugas saat menggelar aksi demonstrasi menyambut kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Universitas Trunojoyo Madura (Unijoyo), Jumat (6/12), aksi tersebut berakhir ricuh tersebut, sebanyak 26 aktivis GMNI diamankan ke Mapolres Bangkalan.
Kericuhan itu terjadi, saat puluhan aktivis yang identik dengan lambang banteng nyeruduk ini, melakukan aksi demonstrasi pada jarak 300 meter dari tempat presiden melaksanakan acara di kampus Unijoyo. Mereka melakukan orasi untuk menyampaikan aspirasinya selama kurang lebih 15 menit sesaat setelah rombongan presiden memasuki Kampus tersebut. Namun, pada saat itu juga petugas dari Polda Jawa Timur langsung membubarkan secara paksa.
Kedatangan para petugas nampaknya tidak membuat nyali aktivis GMNI ciut, akan tetapi mereka semakin melantangkan suaranya demi menyampaikan aspirasinya kepada orang nomor satu di Indonesia ini. Dalam orasinya, mereka menuntut agar tol Suramadu di gratiskan, percepatan pengembangan wilayah Madura serta mengembalikan keuntungan migas yang ada di wilayah Madura ke Madura.
“Biaya penyeberangan Suramadu bisa diambilkan dari hasil migas kami. Bukan dibebankan kepada masyarakat Madura,” teriak korlap aksi Gersom Ari Sepvianto.
Namun tak berselang lama aktifis GMNI orasi, petugas dari Brimob Polda Jatim dan Polres Bangkalan menghalau mahasiswa yang mencoba merangsek ke jalan. Praktis keributanpun tak bisa dihindari, terjadi aksi saling dorong antara mahasiwa dan aparat. Para aktivis GMNI semakin mempererat pertahanan mereka. Nampaknya, petugas mulai tidak sabar dan bertindak represif dengan membubarkan secara paksa.
Pada saat masa GMNI diburkan, terjadi aksi saling baku hantam antara mahasiswa dana aparat, aparat semakin bringas memukul peserta aksi berkali-kali. Akibatnya, lima orang aktivis GMNI mengalami luka-luka akibat dibogem petugas kepolisian. Pada saat yang sama, sebanyak 26 orang langsung diangkut dan diamankan di ke mapolres Bangkalan.
“Kami tidak anarkis. Petugas yang mulai. Tidak ada kata damai dengan petugas yang sudah berbuat anarkis. kami akan melaporkan ke Polda Jatim dan Polres Bangkalan serta ke Kompolnas dan Propam,” ancamnya. (shb)