Langka, Harga Elpiji Kepulauan Sumenep Tembus Rp 27 Ribu per-tabung

Trampak seorang pekerja tengah menata tumpukan Tabung LPG 3kg yang kosong. foto : akhmadi/mc.com
Trampak seorang pekerja tengah menata tumpukan Tabung LPG 3kg yang kosong. foto : akhmad/mc.com

Kepulauan Sumenep Dilanda Krisis Elpiji | oleh : akhmad
Maduracorner.com, Sumenep – Dalam sepekan ini masyarakat kepulauan di Sumenep diresahkan kelangkaan Elpiji dipasaran. Lebih parah lagi, kondisi itu juga menyebabkan meroketnya harga Elpiji. Seperti yang terjadi di  wilayah Kepulauan Sapeken, harga LPG 3 kg Saat ini mencapai Rp 27 ribu pertabung. Padahal normalnya, harga elpiji di Sapeken berkisar Rp 19 – 20 ribu.

Kondisi itu diperkuat oleh Dulsiam, Anggota DPRD Sumenep asal pulau Sapeken.  Dia bahkan mengemukakan bahwa kenaikan harga elpiji tersebut terjadi secara mendadak dalam sepekan terakhir. Informasi lain juga menyebutkan bahwa kondisi itu juga menjalar di sejumlah pulau kecil sekitar pulau Sapeken. Bahkan lebih mahal dari harga pasaran di pulau Sapeken sendiri.

“Kenaikan itu terjadi tiba-tiba, dan hampir setiap hari naik. Harga Rp 27 ribu itu di Sapekennya. Di pulau-pulau kecil lainnya bukan tidak mungkin harganya lebih mahal lagi,” katanya.

Dulsiam juga mengatakan kenaikan harga Elpiji tersebut dipicu minimnya stok menyusul pembatasan suplai Elpji untuk Kepulauan.

“Kalau pengiriman sudah dikurangi, ya otomatis kan barangnya jadi langka. Padahal kebutuhan masyarakat tidak berkurang. Akibatnya ya harga pun naik,” ulasnya.

Lebih jauh lagi, dampak krisis elpiji tersebut membuat masyarakat panik, sebab mereka saat ini juga tengah dihadapkan pada kondisi kenaikan harga elpiji 3kg yang menembus harga Rp 27 ribu.

“Masyarakat kan sudah tidak menggunakan minyak tanah lagi untuk memasak. Sebagian besar sudah menggunakan elpiji. Kalau elpiji sulit didapatkan seperti sekarang ini, masyarakat tentu jadi kerepotan. Sebagian malah memilih kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak,” terangnya. (akh/krs)

 

Pos terkait